Garut News ( Selasa, 02/12 – 2014 ).
Meski kerap mengesankan biasa-biasa saja.
Lantaran berpenampilannya pun memang biasa, tetapi dibalik ketenangannya.
Ternyata lelaki yang satu ini, kiprahnya luar biasa.
Dialah Agus Heryanto, S.Sos, M.Si pria kelahiran Garut 21 Agustus 1964, dosen managemen perbankan Universitas Garut.
Juga kini Kepala Subag Tata Usaha Terminal pada Dishub Garut.
Sebelumnya Kepala Subag Tata Usaha Parkir, serta Kepala UPTD Parkir.
Meski semula berobsesi menjadi pilot atawa penerbang, namun goresan tangannya menjadikannya terdampar selama setahun di “Bank Karya Peduli Desa” (BKPD) Banyuresmi pada 1985, kemudian dimutasi selama tiga tahun bertengger di “Lembaga Perkreditan Kecamatan” (LPK) Bayongbong.
Disusul pada 2003-2011 staf Subag Perusahaan Daerah Bagian Perekonomian Setda kabupaten setempat, sekaligus menjadi Dewan Pengawas PD BPR, PD PK juga Kepala Sekretariat Dewan pengawas PD BPR Kabupaten Garut.
Dan pada 2014 ini juga menjadi Ketua Dewan Pengawas PD PK Garut, yang sejak 2007 hingga kini masih aktif pada beragam kegiatan sosial kemasyarakatan di “Palang Merah Indonesia” (PMI) Kabupaten Garut.
Concern pula menjadi Ketua “Persatuan Gulat Seluruh Indonesia” (PGSI) kabupaten setempat, Sekretaris Ikatan Alumni SMPN 1 Garut, Sekretaris “Komisi Penanggulangan Aids” (KPA).
Agus Heryanto pun, ikut serta membidani proses merger PD BPR LPK menjadi PD BPR Garut, ketika itu dengan total 300 personil.
Sehingga masih pada 2014, diundang menjadi nara sumber utama mempresentasikan sosialisasi dan bimbingan teknis bagi para Direktur BPR se Provinsi Banten.
Dia beristrikan Uum Suminah(48) dinikahinya pada 1986, dengan dikarunia tiga anak yang salah satunya masih kuliah semester tujuh jurusan Fisip UGM Yogyakarta.
“Profil Inspiratif Piawai mengemas Formula Waktu”
Betapapun padatnya kesibukan pada beragam kegiatan, namun Agus Heryanto bisa menjalaninya dengan senang hati.
Lantaran profil inspiratif ini, memiliki kepiawaian mengemas formula waktu, termasuk waktu khusus berkumpul dengan keluarga di rumah.
Kepada Garut News mengemukakan pula, penerapan managemen waktu dengan sebaik dan seefisien mungkin, dipastikan bisa menjadi salah satu kiat bisa tampil berdaya saing.
Apalagi kini memiliki kesibukan mengajar mahasiswa semester tujuh UNIGA, dirinya pun terpacu bisa segera melanjutkan pendidikan pada jenjang doktoral atawa S3.
Demikian Agus Heryanto, lulusan SDN Ranggalawe Garut, kemudian melanjutkan ke SMPN 1 Garut, SMPN 1 Tasikmalaya dan SMAN 1 Garut.
Di SMPN 1 Tasikmalaya pernah sekelas antara lain dengan Rudi Rubiandini dan Eni Sutarman.
Kemudian pernah kuliah di UNISBA, UNIGA serta pasca sarjana dari perguruan tinggi Jakarta.
Obsesinya terhadap ketiga anak kandungnya, lebih mengutamakan agar mereka bisa menjadi anak-anak yang sholeh.
Serta bermanfaat bagi orangtua, masyarakat dan negara, ungkap Agus Heryanto pada rangkaian wawancara eklusif dengan Garut News.
“Janganlah Menyianyiakan Waktu, Waktu Berharga Sekali,” ungkap lelaki yang karier PNS nya di lingkungan Pemkab Garut, selama ini banyak terlibas.
********
Esay/Foto : John Doddy Hidayat.
