
“Wujudkan Ponpes Berbasis Lingkungan”
Garutnews ( Selasa, 08/07 – 2021 ).
“Meningkatkan Sensitifitas, dan Kesadaran Pekerja Agro Park Yadul ‘Ulya Serta Mahasiswi PKL Fakultas Pertanian Universitas Garut Akan Pentingnya Kondisi Lingkungan”
Demikian tematik yang dipresentasikan peserta ‘praktek kerja lapangan’ (PKL) tiga mahasiswi Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Garut di kawasan Agro Park Ponpes/Kuttab Tahfidz Qur’an, Yadul ‘Ulya, Selasa (08/07-2021).
Ketua PKL Fujia Sepia Nuraisya beserta dua rekannya, Futri Siti Nurfauziah, dan Nida Paojiyah kepada Ust. M. Angga Tirta juga detail memaparkan agenda penataan pertamanan pada teras agro park tersebut.

Dengan berbasiskan ekologi juga berestetika, sehingga berdayatarik menarik yang enak dinikmati, dan perlu.
“Selain itu pula, bernuansakan edukatif bagi lingkungan masyarakat sekitarnya. Sehingga bisa dijadikan percontohan,” katanya.
Ponpes Yadul ‘Ulya pun didatangi team arsitektur yang bakal segera menyelengarakan penataan secara paripurna pada kawasan lingkungan sekitarnya.
Lantaran Agro Park Ponpes/Kuttab Tahfidz Qur’an Yadul ‘Ulya Garut berpotensi dijadikan laboratorium alam lingkungan di Indonesia, bahkan bisa menjadi percontohan pengelolaan penata laksanaan lingkungan dunia.

Sebab berkontur topografi lembah beraliran sungai yang bisa dijadikan penyangga “Daerah Aliran Sungai” (DAS) Cikamiri melintasi di antara Kelurahan Sukajaya dengan Desa Sukabakti, keduanya di wilayah Kecamatan Tarogong Kidul.
“Sehingga pada ketinggian dan lerengnya (slope), sangat memerlukan ragam vegetasi tanaman keras termasuk buah-buahan agar sekaligus dapat berfungsi agro wisata Islami,” sebagaimana diungkapkan Gun Gun Sukma Utama, ST.
Gun Gun Sukma Utama, Kepala Bidang Pertamanan dan Pemakaman pada ‘Dinas Lingkungan Hidup Kebersihan dan Pertamanan’ (DLHKP) Kabupaten Garut, juga secara visual menelisik struktur tanah Agro Park tersebut, Senin (14/06-2021), silam.
Kepada Garutnews dia katakan, segera bersama Kepala Seksi Hutan Kota DLHKP kabupaten setempat menyelenggarakan penanaman belasan pohon keras maupun kayu-kayuan sebagai langkah awal institusinya menjalin kerjasama.
Yang diharapkan bisa berlanjut pada penandatanganan nota kesepahaman saling menunjang program DLHKP, termasuk kebersihan lingkungan mencakup pula pada kondisi lintasan aliran sungai beserta sepanjang DAS-nya, imbuh dia antara lain.
******
John.