Garut News ( Selasa, 04/03 – 2014 ).
Suku Besar Arfak, di antaranya terdiri Suku Manikion, Woyle, serta klan-klan lainnya, termasuk Mandacan, mendiami sepanjang jazirah pegunungan Tengah Papua.
Mereka berbusana tarian perang berbahan baku daun, dan pelepah pohon sagu.
Tarian perang digelar sebelum dan sesudah berhasil meraih kemenangan.
Tetapi dalam perkembangannya kerap ditampilkan menyambut kelahiran bayi, atawa selamatan dengan mengonsumsi “barapen”.
Barapen, memasak makanan dengan bara batu, atawa batu dibakar hingga memerah, kemudian di atas batu panas itu dialasi daun pisang guna menyimpan umbi-umbian, serta daging satwa rusa.
Pada permukaan makanan juga kembali dilapisi dedaunan, dan kembali ditutupi batu panas lantaran sebelumnya dibakar, atawa dikenal dengan sebutan makanan bakar batu.
Mereka menyemarakan rangkaian puncak acara peringatan ke-201 Tahun Garut, 2014.
Peserta defile asal Kota Banjar tersebut, juga berpola merias wajah mirip bergaya Papua.
Meski jenis bahan “make up” digunakan, dipastikan produk kosmetik modern.
Tampil memikat pada helatan defile semarak puncak peringatan hari jadi ke-201 Tahun Garut, Selasa (04/03-2014).
Mereka tampil memesona, menunjukkan keterampilan atraksi seni budaya masing-masing.
*****
Esay/ Foto : John Doddy Hidayat.