Menjaga Momentum Spiritual

0
23 views
Kampus Peradaban Pesantren Tahfidz, Yadul 'Ulya Garut.

27 Apr 2023, 03:30 WIB

Kampung Panawuan Sukajaya Garut.

“Momentum spiritual Ramadhan harus dijaga sebagai energi ritual dalam kehidupan”

Oleh HASANUDDIN Z ABIDIN

Dalam fisika, momentum suatu benda adalah perkalian antara massa dengan vektor kecepatannya. Semakin besar momentumnya, maka akan semakin dahsyat kekuatan yang dimiliki benda itu.

Apabila benda diam, maka nilai momentumnya adalah nol. Dalam perjalanan kita menuju Allah SWT, konsep momentum dalam fisika tersebut juga dapat kita gunakan.

Dalam hal ini, massa spiritual dapat dianggap sebagai kuantitas amal ibadah (ritual dan sosial) dan kebersihan hati kita. Semakin banyak amal ibadah kita, dan semakin bersih hati kita, maka akan semakin besar pula massa spiritual kita.

Senantiasa Maksimal Berupaya Mendekatkan Diri Kepada Allah SWT.

Semakin banyak amal ibadah kita, dan semakin bersih hati kita, maka akan semakin besar pula massa spiritual kita”

Sedangkan vektor kecepatan spiritual dapat dianalogikan sebagai laju dan arah pergerakan kita menuju Allah SWT dalam semua aktivitas keseharian kita. Momentum spiritual kita akan meningkat, dengan meningkatnya ketakwaan kita kepada Allah SWT.

Idealnya, kita harus berusaha agar momentum spiritual kita terus meningkat. Meskipun begitu, dalam perjalanan hidup ini, kita kerap melakukan kesalahan dan dosa, yang notabene akan mengurangi massa spiritual kita.

Di samping itu, godaan dan distraksi duniawi juga kerap mengeruhkan hati, mengurangi laju, serta mengubah arah pergerakan spiritual kita.

Ramadhan sejatinya bisa dipandang sebagai pertolongan Allah SWT agar momentum spiritual kita dapat meningkat kembali, setelah menjalani aktivitas kehidupan selama 11 bulan sebelumnya.

Banyak sarana dan prasarana yang disediakan oleh Allah SWT selama Ramadhan yang dapat meningkatkan momentum spiritual kita.

Ramadhan adalah bulan yang disiapkan-Nya untuk meningkatkan ketakwaan kita (QS al-Baqarah [2]: 183).

Rasulullah SAW juga menyampaikan bahwa, “Barangsiapa berpuasa Ramadhan atas dasar iman dan mengharap pahala dari Allah, maka dosanya yang telah lalu akan diampuni.” (HR Bukhari dan Muslim).

Pahala Ramadhan juga istimewa karena langsung diberikan oleh Allah SWT (HR Bukhari).

Allah SWT juga memudahkan kita untuk berbuat kebaikan saat Ramadhan karena pintu surga dibuka, pintu neraka ditutup, dan setan-setan dibelenggu.” (HR Bukhari dan Muslim).

Amal ibadah selama Ramadhan akan diganjar jauh lebih tinggi dibandingkan ibadah yang sama di luar Ramadhan (HR Bukhari dan Muslim). Doa orang yang berpuasa Ramadhan juga akan mustajab (HR Baihaqi).

Di samping itu, Allah SWT juga menyediakan malam Lailatul Qadar di bulan Ramadhan, yang nilai amal ibadah di malam tersebut setara dengan amal ibadah selama 1.000 bulan (QS 97: 3 dan HR Bukhari).

Shaum Ramadhan akan meningkatkan momentum spiritual dari orang-orang yang melaksanakannya. Momentum spiritual ini harus dijaga dan direalisasikan sebagai energi ritual dalam kehidupan sehari-hari pasca Ramadhan.

Energi ritual yang membuat kita lebih dekat dengan-Nya dan lebih bermanfaat untuk sesama.

Dalam konteks menjaga momentum spiritual pasca Ramadhan, petuah dari Imam Syafi’i RA berikut baik untuk kita pegang, “Bila kamu ada di jalan Allah, berlarilah dengan kencang. Kalau sulit, berlarilah dengan ringan. Kalau payah, berjalanlah. Kalau tidak mampu, beranjaklah walaupun merangkak. Tetapi jangan sampai kembali.”

Semoga.

*********

Republika.co.id/Ilustrasi Fotografer : Abah John.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here