Oleh/Fotografer : John Doddy Hidayat.
Garut News ( Kamis, 12/03 – 2015 ).

Sebanyak 24.887 murid dari “Sekolah Menengah Kejuruan” (SMK), “Madrasah Aliyah” (MA), serta “Sekolah Menengah Atas” (SMA) negeri maupun swasta di Kabupaten Garut, Jawa Barat, kini banyak di antaranya mulai merasa was-was menghadapi “Ujian Nasional” (UN) 2015, pada sekitar April mendatang.
Mereka termasuk orangtuanya masing-masing, dipastikan tengah menerawang “asa” atawa harapan yang tertumpu pada UN 2015 tersebut.
Terutama bagi mereka yang berobsesi bisa melanjutkan belajar ke perguruan tinggi, lantaran meski hasil UN tak menjadi penentu kelulusan, tetapi dijadikan salah satu penentu bisa melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi.
Galaunya orangtua murid menghadapi UN juga tahun ajaran baru 2015/2016, diperparah pula kewajiban membayar “Dana Sumbangan Pembangunan” (DSP) yang masih belum tuntas terlunasi.
Serta kemungkinan masih diwajibkannya membayar DSP ketika memasuki tahun pelajaran baru.
Sedangkan alibi yang kerap mengemuka dari mulut Bupati Garut, Rudy Gunawan mengenai konsepsi pendidikan yang terjangkau, dinilai bisa kontroversial dengan janji politiknya saat berkampanye.

Sebab ketika berkampanye, Rudy Gunawan kerap mengumbar janji pendidikan gratis bukan pendidikan yang terjangkau.
Sebanyak 24.887 peserta UN tahun pelajaran 2014-2015 ini, terdiri 11.927 perempuan, serta 12.960 peserta laki-laki.
Mereka masing-masing 10.912 peserta dari 111 SMK Negeri/Swasta, kemudian 5.294 peserta dari 108 MA Negeri/Swasta, serta 8.681 peserta dari 75 SMA Negeri/Swasta, ungkap Kepala Bidang Dikmen pada Disdik Kabupaten Garut, Sumantri, Kamis (12/03-2015).
Dikemukakan, peserta UN dari SMK Negeri/Swasta meliputi 6.558 laki-laki dan 4.354 perempuan, disusul peserta UN dari MA Negeri/Swasta meliputi 2.479 laki-laki dan 2.794 perempuan atawa lebih banyak peserta perempuannya.
Sedangkan peserta UN dari SMA Negeri/Swasta meliputi 3.905 laki-laki dan 4.776 perempuan, juga peserta perempuannya lebih banyak.
Dikatakan Sumantri, pelaksanaan UN secara online masing-masing berlangsung pada SMAN 1 Garut, SMKN 1 Garut, serta SMKN 3 Garut.
SMAN 1 Garut dengan 410 peserta UN terdiri 152 laki-laki, dan 258 perempuan, kemudian SMKN 1 Garut dengan 659 peserta UN terdiri 109 laki-laki, dan 550 perempuan.
Sedangkan SMKN 3 Garut dengan 310 peserta terdiri 68 laki-laki, serta 242 perempuan, demikian Sumantri.
*******