Menepis Lelah Ragam Agenda Wujudkan Ustadz/Ustazah Berkarakter

Menepis Lelah Ragam Agenda Wujudkan Ustadz/Ustazah Berkarakter

619
0
SHARE
M. Angga Tirta Menutup Diklatsar Ponpes Yadul 'Ulya 2019.
Tak Hanya Memberi Keteladanan, Melainkan Menjadi Teladan.

“Tak Hanya Memberi Keteladanan Melainkan Menjadi Teladan”

Garut News ( Ahad, 20/10 – 2019 ).

Kolaborasi Kuttab Yadul ‘Ulya dengan DT Peduli berupa upaya bersama mewujudkan Ustadz/Ustazah yang berkarakter baik, dan tangguh. Ternyata tak semudah terucap dengan rangkaian kata setiap penuturan ungkapan. 

Melainkan pada penyelenggaraan ‘Pendidikan dan Latihan search and rescue’ (Diklatsar) Yadul ‘Ulya, itu sarat menguras tenaga, waktu, pikiran juga pemenuhan kebutuhan logistik.

Ade Ahmad Sahidin, S.Kep dari Puskesmas Sukakarya Samarang Bersama Relawan, Merawat Peserta yang Sakit.

Sehingga helatan yang berlangung selama tiga hari, 18-20 Oktober 2019 di Bumi Perkemahan Cibeureum Kecamatan Samarang Garut, Jawa Barat, semua pihak yang terlibat pun maksimal menepis lelah, bahkan kepenatan dan kejenuhan mereka.

Sangat Khidmat.

“Agar setiap detik waktu yang digunakan membuahkan manfaat yang maksimal pula, menjadikan para guru Agama Islam tak pernah jengah apalagi berhenti mendidik santri yang mungkin sulit dibina,” imbuh M. Angga Tirta.

Para Santri Mendatangi, dan Menyambut Gurunya Masing-Masing.

Pimpinan Ponpes Modern Digital, Yadul ‘Ulya Panawuan Tarogong Kidul Garut ini mengingatkan, guru yang paling baik tak hanya bisa ‘memberi’ contoh keteladanan. Melainkan berkemampuan ‘menjadi’ teladan bagi setiap seluruh peserta didiknya.

Saling Bersilaturahim.

“Bina dan didiklah mereka seperti mendidik anak kita sendiri, siapapun dan dari latar belakang sosial mereka, merupakan amanah mulia yang kita emban,” imbuh Angga Tirta pula ketika menutup Diklatsar tersebut, Ahad (20/10–2019),  di Bumi Perkemahan Cibeureum itu.

Santri Perempuan Hendak Menemui Gurunya.

Sedangkan kebersamaan maksimal menepis lelah, bahkan kepenatan dan kejenuhan merealisikan ragam agenda pada Diklatsar ini, ternyata tak hanya dialami sedikitnya 32 peserta.

Do’a Penutupan Diklatsar.

Tetapi para pelatih, panitia, relawan, serta partisipan lainnya pun. Bersama dengan kesabaran dan kerja keras menyukseskan setiap tahapan proses pendidikan dan pelatihan tersebut.

Ikut Serta Bersihkan Sampah.

Mereka bersama para peserta ikut longmach, shalat malam, menyimak setiap tausyiah hingga larut malam, selain tentunya menyiapkan ragam pemenuhan kebutuhan peserta.

Situ Cibeureum.

Pada rangkaian penutupan Diklatsar ini, seluruh santri Yadul ‘Ulya mendatangi gurunya masing-masing menyampaikan ungkapan selamat, dengan penuh berharap bisa kembali mendapatkan ilmu dari gurunya di Ponpes.

Longmach Pulang.

Selama Diklatsar berlangsung, juga disajikan ragam materi serta praktek keagamaan, juga adab budi pekerti insan bertakwa.

Menepis Lelah.

*******

Menghalau Kepenatan.

*******

Baik dan Tangguh.

*******

Naiki Angkutan Sederhana.

*******

Bersemangat, dan Ikhlas.
Kebersamaan.

Esay/Fotografer : JDH.

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY