Esay/Fotografer : John Doddy Hidayat
Garut News ( Rabu, 04/05 – 2016 ).

Akin, pria lanjut usia kini berumur 70 tahun. Mengaku setiap hari sejak seusai shalat subuh hingga seusai waktu dan melaksanakan shalat ashar.
Berjalan sejauh belasan kilometer menapaki lintasan yang dinilainya bisa mendatangkan rezeki.
Penduduk perkampungan di kaki Gunung Cikurai Garut, Jawa Barat tersebut, sejak remaja hingga kini memiliki belasan cucu.
Namun masih tetap bertahan, menekuni maupun menjalani profesi sebagai pedagang “lahang” atawa minuman dingin segar berbahan baku air penyadapan bersumber dari pohon enau.

Air sadapan dari pohon enau itu, dia kemas pada dua bilah bambu.
Kemudian dijajakannya keliling Kota Garut, termasuk antara lain pada kawasan Pasar Ciawitali Guntur.
Sedangkan penghasilan dari penjualan jenis minuman ini, setiap harinya berkisar Rp50 ribu hingga Rp100 ribu.
“Tergantung dari banyak, dan sedikitnya para konsumen,” katanya kepada Garut News Rabu (04/05-2016).
Lantaran harga jual setiap gelas jenis minuman tersebut, rata-rata dipasarkan dengan harga Rp2.000,-

Dalam pada itu, seorang pria tua juga berusia diatas 70 tahun, setiap hari berkeliling komplek Pasar Ciawitali Guntur.
Mencari rezeki dengan bermain alat musik tiup berkondisi sangat seadanya.
Setiap kios maupun anjungan para pedagang disinggahinya bermusik sekedar memperdengarkan lantunan lagu yang dimainkan.
Meski umumnya nada-nada lugu Sunda, dengan imbalan yang diperoleh sangat tergantung pada pemberian konsumen yang disinggahi atawa didatanginya.

Naman tetap sabar dijalaninya.
*******