
“Ya… Allah SWT ….. Terimalah Puasa Kami”
Garutnews ( Rabu, 04/04 – 2022 ).
Garutnews pada edisi ini, Rabu (04/04-2022), menakar makna dibalik kegembiraan Lebaran Idul Fitri 1443 H/2022.
Dengan memotret fenomena sosial kemasyarakatan di tengah ‘cekaknya’ kondisi sosial ekonomi, terutama terus beranjak naiknya harga beragam komoditi pasca kepungan mencekam pandemi corona.

Namun Umat Islam selama ini senantiasa konsisten menikmati bahkan memaknai saban hari ‘kemenangan’ tersebut, dengan ragam dinamika denyut nadinya.
Setelah sebulan lamanya mereka khusyuk menunaikan ibadah Shaum Ramadlan, menjalani setiap proses pengendalian diri secara paripurna.

Berpuasa menahan lapar, menahan nafsu, melatih diri sedari kecil, membaca qur’an, shalat tarawih, melatih iman sedari kecil. Semuanya menginginkan ‘Lailatul Qadar’.
Memaknai Lebaran, tak ada yang miskin, tak ada yang kaya. Semua sama dihadapan Allah SWT sesuai dengan amalan serta ibadahnya masing-masing.
Mudiknya Lebaran dimana-mana, pulang kampung sangatlah bermakna, kendati jauh juga ditempuh melintasi perjalanan panjang yang kerap melelahkan dengan menguras tenaga, waktu, pikiran bahkan finansial.

Namun tak membiarkan yang tidak mampu, agar semuanya bergembira. ‘Ya… Allah SWT ….. terimalah puasa kami, sucikan lahir dan bathin’.
Berzakat fitrah menuruti perintah agama, selamat para pemimpin rakyatnya harus makmur terjamin, lantaran rakyat tak semua berpakaian baru serba indah.

Allah SWT berfirman :
وَاعْبُدْ رَبَّكَ حَتَّى يَأْتِيَكَ الْيَقِينُ
”Dan beribadalah kepada Tuhanmu selamanya sampai datang kepadamu kematian.”(QS. Al Hijr: 99).
******
Abah John.