
“57,14% Menggunakan Sumur/Mata Air Terlindung”
Garutnews ( Selasa, 16/02 – 2021 ).
Pada usianya yang ke-208 tahun (1793 – Selasa, 16 Februari 2001), Kabupaten Garut yang terhampar pada wilayah sekitar 3.065,19 km2 berpenduduk 2.622.425 (2019), dengan intensitas kepadatan 855 penduduk per km2.
Berdasar data BPS kabupaten setempat, ternyata masyarakat kabupaten ini sebagian besar atau 57,14% menggunakan Sumur/Mata Air Terlindung untuk mandi/cuci/dll.

Sehingga, apakah mungkin harus menunggu selama ratusan tahun kemudian seluruh penduduknya bisa menikmati air leding…..?
Kemudian rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk 40% terbawah Rp474.843, 40 persen tengah Rp824.428, dan 20 persen teratas Rp2.098.920,-
Sedangkan 31,49% dari penduduk kabupaten tersebut usia 7-24 tahun sudah tak lagi melanjutkan sekolah, juga dengan jumlah penduduk 38,23% berusia 15 tahun ke atas masih memiliki ijazah tertinggi SD/sederajat.

Bahkan 12,83 persen tak miliki ijazah SD, namun 24,09 persen berijazah SMP, serta 24,85 persen berijazah SMA/ke atas.
Masih berdasar data/informasi bersumber BPS menunjukan, capaian IPM Kabupaten Garut 2020 hanya bisa bertengger pada(66,12) sehingga anjlok atau mengalami penurunan mencapai (0,10) poin dibandingkan capaian IPM 2019 (66,22).
Maka pertumbuhannya pun terjun bebas (-0,15) persen. Sedangkan pertumbuhan IPM Garut (2019) masih dapat meraih (1,22) persen.

Penyebab penurunannya lantaran melorotnya pengeluaran per kapita (2020) Rp7.876.000, dibandingkan (2019) Rp8.099.000,-
UHH 2020 (71,41) tahun meningkat (0,19) tahun dibandingkan UHH 2019 (71,22) tahun kendati-capaian kinerja itu tak berbanding lurus dengan besaran pagu keuangan (BTL+BL) Dinkes bersumber APBD (2020) Rp468.110.532.608,-
Demikian pula (RLS) 2020 (7,52) tahun hanya meningkat (0,01) tahun dibandingkan (RLS) 2019 (7,51) tahun.
Disusul (HLS) 2020 (11,91) tahun hanya meningkat (0,09) tahun dibandingkan (HLS) 2019 (11,82) tahun.
Juga tak berbanding lurus dengan besaran pagu keuangan (BTL+BL) Disdik bersumber APBD (2020) Rp1.585.182.764.655,-
Capaian IPM(66,12) Kabupaten Garut tahun (2020) hanya bisa pula bertengger pada peringkat (ke-25) dari (27) Kab/Kota di Jabar, sedangkan peringkat (26) Tasikmalaya (65,67), dan-peringkat (27) Cianjur(65,36).
Padahal keseluruhan pagu keuangan (BTL+BL) APBD (2020) Garut bagi (78) OPD termasuk (42) kecamatan bernilai total Rp4.906.820.922.510,- terealisasi Rp4.530.453.131.788,- Maka anggaran tidak terserap mencapai Rp376.367.790.722,-
Pelaksanaan APBD Kabupaten Garut T.A 2020 tersebut terdiri ‘Belanja Langsung dan Belanja Tidak langung’ kondisi Desember 2020 realisasi keuangannya 92,33 persen. Sedangkan realisasi fisiknya 70,05 persen.
Kondisi ini diperparah pula, sepanjang 2020 terdapat 13.257 pencari kerja di Kabupaten Garut gagal mendapat pekerjaan atau tak terserap lapangan pekerjaan. Lantaran dari 15.524 pencari kerja yang terdaftar, hanya 2.267 tenaga kerja yang bisa terserap peluang kerja.
“Para pencari pekerjaan dan yang bisa terserap lapangan kerja tersebut, terdiri lulusan Sekolah Dasar (SD) hingga lulusan S1,” ungkap Kepala Seksi Penempatan Tenaga Kerja pada Disnakertrans kabupaten ini, Agus Firmanyah, SE.
Sebelumnya Tim Liputan Khusus Garut News juga melaporkan, capaian kinerja penyerapan APBD Kabupaten Garut selama tahun anggaran 2019 terealisasi sekitar 88,13 persen atau Rp4.423.195.945.572,59 sehingga yang tidak terserap mencapai 11,87 persen bernilai Rp596.031.902.705,41
Sedangkan totalitas realisasi fisiknya hingga 31 Desember 2019 tersebut sekitar 81,04 persen, dengan pagu APBD bernilai Rp5.019.227.858.278,00 berjumlah DPA 78, dan jumlah kegiatan 3.660.
“Dirgahayu Hari Jadi ke-208 Kabupaten Garut”
***
Esay/Fotografer : Abahjohn.