“Masjid berikonik sejati ini diharapkan bisa menjadi warisan abadi”
Garut News (Senin, 30/12-2019).
Masjid Yadul ‘Ulya Garut, yang peletakan batu pertama awal pembangunannya oleh Wakil Bupati dr H. Helmi Budiman, Jum’at (01/03-2019) silam, ‘berikonik’ atau belum pernah ada sebelumnya dengan sentuhan arsitektur ‘metafora’.
Sehingga meski masjid tiga lantai berluas bangunan 230 m2 tersebut, beratap sepintas menyerupai kepak sayap burung ‘besi’ yang melesat lepas landas mengangkasa.
Namun gaya yang berkembang pada zaman postmodern ini, bermakna ungkapan bentuk visual dihasilkannya disesuaikan kondisi perbukitan Kampung Panawuan Sukajaya Tarogong Kidul .
“Berupa memindahkan wujud seseorang yang khusuk duduk di antara dua sujud menghadap kiblat,” ungkap arsiteknya Iim Hamida, STA.
Totalitas sayapnya seluas 560 m2 menaungi seluruh bangunan utama berukuran 10×23 m yang berkaidah ‘green architecture’ itu, berkonsepsikan upaya meminimalisir dampak buruk terhadap lingkungan alam maupun manusia.
“Juga bisa menghasilkan tempat yang lebih baik dan lebih sehat, dengan memanfaatkan sumber energi, dan sumber daya alam secara efisien serta optimal,” imbuh Iim Hamida pula.
Masih menurut Iim Hamida, mewujudkan pemenuhan pemesanan struktur bangunan ‘ikonik’ dari Pimpinan Yayasan Tahfidz Qur’an Garut, M. Angga Tirta tersebut kini struktur utama, tengah, dan atasnya berkondisi 80 persen selesai.
Sedangkan volume frame maupun bingkai secara keseluruhan 60 persen selesai, sedangkan 40 persen lainnya sekarang mulai memasuki ragam kegiatan finishing.
Sehingga diharapkan bisa tuntas pada empat hingga enam bulan mendatang termasuk pembangunan menara masjid, bebernya kepada Garut News, Senin (30/12-2019).
M. Angga Tirta antara lain katakan, Masjid Yadul ‘Ulya berikonik sejati ini diharapkan bisa menjadi warisan abadi yang tak lekang kemajuan zaman maupun oleh dimensi ruang dan waktu.
Demikian potret profil inspiratif yang diangkat Garut News menjelang akhir 2019 ini.
******
Esay/Fotografer : John Doddy Hidayat.