“Enggan Repot Berkeliling Dunia, Namun Lukisanku Bisa Keliling Dunia”
Garutnews ( Jum’at, 16/09 – 2022 ).
“Uncle Bill” produk unggulan Kopi Garut ternyata bisa percantik onggokan bangunan rumah mangkrak yang hingga, Senin (18/10-2021) silam, masih belum dituntaskan pembangunan fisiknya, bahkan mengesankan cenderung dibiarkan terlantar.
Namun tembok dingin kusam juga kumuh tersebut, menjadi elok disentuh kemasan apik lukisan ‘mural’ M. Erwin Ramadhan.
Sehingga sejak, Sabtu (17/10-2021) petang, rumah berhalaman luas sarat dikepung semak-belukar dan ilalang liar itu, tak lagi terlalu mengesankan menjadi sarang hantu.
Melainkan menjadi tercerahkan, lantaran dijadikan medium kreativitas Seniman Bandung asal Garut jebolan Seni Rupa ‘Universitas Pendidikan Indonesia’ (UPI).
Maka warga yang acap melintasi kawasan pinggiran Kabupaten Pangandaran ini. Tak terlalu lagi dihantui rasa angker melewati seputar lingkungan didirikannya bangunan yang teronggok bisu dikepung ragam tanaman liar.
******
Sebelumnya dilaporkan,
Profil inspiratif ini, mengangkat sosok “ilustrator” www.garutnews.com Muhammad Erwin Ramadhan.
Lelaki kelahiran Tarogong Kaler, Garut, Jawa Barat, Rabu, 28 Januari 1998 tersebut, selama ini konsisten dengan komitmennya berobsesi menjadikan setiap produk lukisannya mendunia.
“Saya tak mau repot keliling dunia, tetapi lukisanku kudu bisa berkeliling dunia,” ungkap anak kelima perintis pendirian “Lembaga Kantor Berita Nasional” (LKBN) ANTARA di Manokwari, Papua Barat itu.
Upaya mewujudkan obsesinya tersebut, selama ini pula maksimal menyiapkan diri agar bisa diterima menjadi mahasiswa seni rupa dan desain ITB, atawa menjadi mahasiswa seni rupa UPI, katanya.
Lantaran selama inipun, kerap ikut serta lomba pada helatan seni rupa digelar UPI Bandung, bahkan menjadi juara kedua pada ajang kompetisi ilustrasi, diselenggarakan “Komunitas Gambar Seram” (KGS) juga di UPI Bandung, ungkap Erwin.
Menyusul sedikitnya sepuluh produk lukisannya sempat digelar pada pameran tunggal, terdiri tujuh lukisan masing-masing berukuran 40 x 50 cm.
Diapun mengaku beraliran absur maupun freelace, termasuk gemar menggambar ilustrasi komik.
Meski ogah berkeliling dunia, tetapi berkeinginan kuat bisa berdomisili sambil berkarya di Singapura, kata dia.
Didesak pertanyaan, dikemukakannya lantaran Negeri Singa itu meski kecil dan tak memiliki sumber daya alam, tetapi bisa sejahtera, tertib dan berdisiplin.
Bahkan katanya, pemerintahnya sangat “concern” terhadap pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, di Singapura selama ini nyaris tak berpotensi bencana gempa bumi dan tsunami, malahan tak terdapat gunungapi.
“Tetapi memiliki pusat penelitian kegunungapian, hebat kan,” ungkap Erwin, murid kelas 12 SMAN 6 Garut, antara lain menambahkan.
*******
Esay/Fotografer : Abah John.