Garut News ( Selasa, 28/04 – 2015 ).
Kepala Bidang Pemeliharaan pada Dinas Bina Marga Kabupaten Garut, Effendi mengemukakan peristiwa tanah longsor sepanjang 10 meter lebih.
Berketinggian di atas satu meter, sehingga sempat menjadikan lintasan badan jalan kabupaten dibanjiri luapan dari drainase, kini tuntas diubenahi.
Upaya perbaikan berlangsung sejak pukul 08.00 hingga 17.00 WIB di titik lokasi Kampung/Desa Cimarema Kecamatan Banyuresmi, Senin (27/04-2015).
Upaya perbaikan pada jalur alternatif tersebut, antara lain bersama UPTD Bina Marga Tarogong serta jajaran Koramil setempat, ungkap Effendi di ruang kerjanya, Selasa (28/04-2015).
Dalam pada itu, bencana alam di Kabupaten Garut pada awal 2015 cenderung mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya.
Kendati demikian, Kepala Pelaksana BPBD kabupaten setempat Dadi Zakaria menyatakan, Garut masih tetap merupakan daerah paling rawan bencana alam. Lantaran kondisi geografisnya rawan.
Berdasarkan data BPBD, selama Januari hingga April 2014, terjadi sedikitnya 225 kejadian. Terdiri lima kali kebakaran lahan/hutan, 132 kali longsor, lima kali tanah retak, 27 kali banjir bandang, 45 kali angin puting beliung, empat kali gempa bumi, dan tujuh kali kejadian jembatan ambruk.
Tak termasuk 117 kali kejadian kebakaran rumah/pasar, katanya.
Kebakaran pasar dan rumah tak termasuk kategori bencana, kecuali kebakaran lahan atau hutan, katanya pula, Senin (27/04-2015).
Sedangkan selama Nopember 2014 hingga Maret 2015, tercatat 46 peristiwa bencana. Terdiri 26 kejadian longsor, lima kali tanah retak, empat kali banjir bandang, delapan kali angin puting beliung, dan tiga kali jembatan ambruk. Tak termasuk enam kali kebakaran pasar/rumah.
Jika dibandingkan periode sama tahun sebelumnya, kejadian bencana di Garut relatif berkurang atawa menurun.
“Alhamdulillah, tak ada korban jiwa dalam pelbagai bencana selama dua tahun terakhir,” kata Dadi.
Dikemukakan, periode sama tahun sebelumnya, terjadi sedikitnya 90 kali bencana. Terdiri 42 kejadian tanah longsor, lima kali tanah retak, 20 kali banjir bandang, 18 kali angin puting beliung, empat kali gempa bumi, dan satu kali jembatan ambruk.
Dadi menilai tak adanya korban jiwa dalam berbagai bencana salah satunya berkat meningkatnya kesadaran warga dalam melakukan mitigasi bencana.
Kita berterima kasih pada masyarakat serta semua pihakĀ selama ini turut memberikan pelbagai kritik dan saran mendukung upaya BPBD Garut dalam penanganan bencana, ujarnya.
Pihaknya terus berupaya melakukan sosialisasi kebencanaan dan mitigasinya ke pelbagai kalangan masyarakat, serta melakukan pemasangan rambu-rambu rawan bencana di sejumlah titik rawan bencana.
Termasuk membuat perencanaan kontijensi terkait potensi bencana vulkanik Gunung Guntur, Gunung Papandayan, dan Gunung Talaga Bodas.
Meski gunung statusnya dinyatakan Waspada oleh PVMBG saat ini hanya Gunung Papandayan, ada baiknya kita selalu mewaspadai aktivitas Gunung Guntur dan Gunung Talaga Bodas karena keduanya juga gunung api sewaktu-waktu bisa ‘marah’, kata Dadi.
Dia juga mengimbau masyarakat terus meningkatkan kehati-hatian dan kewaspadaan terhadap kemungkinan terjadinya bencana.
“Kita juga belum bisa memastikan apakah sekarang pancaroba atau belum. Sebab sampai saat ini kita masih belum menerima informasinya dari BMKG,” bebernya.
********
Noel, Jdh.