Garut News ( Jum’at, 18/07 – 2014 ).
Kalangan pemudik bakal memanfaatkan lintasan jalur alternatif pada wilayah Kabupaten Garut, Jawa Barat, patut super waspada.
Lantaran, lintasan ruas badan jalan dilalui selain relatif sempit juga berkondisi “nonggong sapi” atawa bergelombang.
“Nonggong sapi” diibaratkan kondisi lintasan ruas badan jalan nyaris menyerupai punggung sapi.
Padahal, idealnya lintasan ruas badan jalan itu berkondisi “nonggong kuya”, atawa seperti punggung kura-kura.
Sebab jika lintasan ruas badan jalan “nonggong kuya”, selain nyaman dilalui juga jika setiap diguyur hujan limpahan airnya bisa langsung memasuki jaringan drainase, pada sepanjang kiri dan kanan badan jalan.
Tak hanya itu, jalur alternatif ini juga kurang lampu “penerangan jalan umum” (PJU), dan rambu lalu lintas.
Sedangkan jalur alternatif biasa digunakan selama ini, mengurai kemacetan lintasan jalur selatan Jawa Barat atawa Nagreg-Malangbong, terdiri Limbangan-Leuwigoong sepanjang 27 kilometer, serta Sasak Beusi-Wanaraja, dan Bandrek-Wanaraja masing-masing sepanjang 25 kilometer.
Kemudian lintasan jalur alternatif pada wilayah tengah menuju Garut kota, masing-masing Sarkanjut, Leles-Bundaran STM, dan Tarogong sepanjang 15 kilometer.
Kasatlantas Polres setempat, AKP Asep Muslihat katakan, seluruh jalur alternatif siap dilintasi pemudik.
“Jalan mengalami kerusakan cukup parah ada perbaikan,” katanya, Kamis (17/07- 2014.
Jalur alternatif mengurai kemacetan dari Bandung, yakni Cijapati-Kadungora dan jalur Wado, Sumedang-Malangbong, mengurai kemacetan jalur tengah dari arah Sumedang.
Kondisi jalan bergelombang bisa ditemui pada lintasan Bandrek hingga Cibatu sepanjang sekitar lima kilometer.
Disusul jalur Limbangan-Leuwigoong, jalan bergelombang di kawasan Kecamatan Cibiuk.
Tak hanya itu, sebagian jalan benjol juga masih ditemui di sejumlah titik lokasi.
Sehingga para pengemudi agar memerhatikan kecepatan kendaraannya.
Sebab semua lintasan jalan alternatif ini, hanya memiliki lebar sekitar 4-5 meter.
Selain itu, berkondisi banyak tikungan tajam serta turunan curam, seperti pada lintasan Cijapati, Leuwigoong.
Jika memasuki malam hari, pemudik juga kudu ekstra hati-hati. Lantaran tak terdapat lampu penerangan jalan.
Selain itu pula, nyaris semua jalur alternatif kekurangan rambu lalu lintas.
Pengadaan rambu diharapkan bisa dipasang pada musim mudik kali ini.
**********
SZ, JDH.