Garut News ( Kamis, 15/01 – 2015 ).
Ketua Komisi A DPRD Garut Alit Suherman berang atawa meradang mendapatkan pengaduan adanya kekosongan blanko “Kartu Keluarga” (KK) serta KTP pada beberapa wilayah kecamatan.
Dia mengingatkan, masalah tersebut sebenarnya sejak lama terjadi. Juga mengaku nyaris setiap hari menerima laporan itu.
“Bahkan hari ini, pengaduan kami terima dari Kecamatan Leles, Cibatu, Pangatikan, Garut Kota, Cisurupan, dan daerah lain di selatan. Ini tentu saja memprihatinkan, dan kalau tak segera ditangani maka akan berdampak buruk pada pelayanan dan kepercayaan masyarakat,” tandas Alit, Rabu (14/01-2015).
Pihaknya melakukan investigasi pada sejumlah kecamatan mengenai masalah tersebut.
Sekretaris “Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil” (Disdukcapil) Garut pun sempat dikonfirmasi, dan mengakui hal ini terjadi di setiap kecamatan.
Politikus PKB itu menegaskan, pihaknya segera melakukan pemanggilan terhadap Kepala Disdukcapil guna mengklarifikasi persoalan ini, dan langkah penanganan.
“Kasihan masyarakat sangat membutuhkan KTP dan KK,” imbuhnya.
Pihak Disdukcapil hingga kini belum memberikan tanggapan terjadinya kekosongan blanko KK dan KTP tersebut.
Wakil Bupati Garut Helmi Budiman menyatakan, kekosongan blanko KK dan KTP terjadi lantaran tingkat kebutuhan masyarakat mendapatkan KK dan KTP melebihi angka pengadaan blanko direncanakan Disdukcapil.
Karena itu, kata Helmi, Disdukcapil mesti memerbaiki perencanaan terkait pengadaan blanko KK dan KTP itu.
“Ini harus diperhatikan dengan akurat. Berapa jumlah kelahiran dan pernikahan? Apakah bertambah dari sebelumnya atau tidak? Kalau bertambah, harus menambah juga kuota blankonya agar kelangkaan ini bisa diantisipasi,” katanya.
Helmi menindak tegas jika masalah ini terjadi karena adanya aksi penimbunan blanko KK dan KTP, baik di lingkungan Disdukcapil maupun lingkungan pemerintah kecamatan.
“Kalau memang terbukti sengaja menyimpan blanko KK dan KTP, tolong laporkan. Siapapun orangnya, baik itu di kecamatan atau Disdukcapil,” katanya pula.
********
Noel, Jdh.
