“Perilaku Bermasalah Akar Masalah Terjadinya HIV/AIDS”
Esay/Fotografer : John Doddy Hidayat.
Garut News ( Jum’at, 11/12 – 2015 ).
Lantaran kian merebak-maraknya penyimpangan perilaku selama ini.
Menjadikan Kabupaten Garut, Jawa Barat, hingga akhir Nopember 2015 dikepung 437 kasus HIV/AIDS.
Mereka pengindap virus mematikan tersebut, tersebar pada 29 dari 42 wilayah kecamatan.
Bahkan tertinggi terdapat di wilayah Kecamatan Garut Kota mencapai 111 kasus AIDS, serta 34 kasus HIV.
Sekretaris Harian pada “Komisi Penanggulangan AIDS” (KPA) kabupaten setempat, Dede Rohmansyah, M.Kes antara lain mengemukakan “perilaku” bermasalah itu, merupakan akar masalah atawa penyebab utama terjadinya kasus HIV/AIDS.
Sehingga pada rangkaian helatan peringatan Hari AIDS Sedunia 2015 ini, mengusung tematik “Perilaku Sehat”, maka sangat diperlukan kesadaran masyarakat, terutama penderita HIV/AIDS senantiasa mencari solusi dan berkonsultasi, agar bisa mendapat pemahaman baik, dan benar mengenai perilaku sehat tersebut.
Menyusul para pengindap jenis penyakit tersebut, kini mendera ragam kalangan masyarakat, ungkap Dede Romansyah.

Didesak pertanyaan semakin terindikasi kuat kian merebak-maraknya titik lokasi serta aktivitas transaksi badani, menjadikan salah satu penyebab terdapatnya 129 suami dan istri di kabupaten itu, didera serangan HIV/AIDS. Rohmansyah menyatakan KPA konsisten dengan komitmen mencegah dan menanggulangi HIV/AIDS.
Karenanya beragam kegiatan lain pun, di antaranya konsultasi dan advokasi termasuk sosialisasi upaya penanggulangan senantiasa diselenggarakan, katanya.
Sebelumnya dilaporkan Garut News, terindikasi kuat kian merebak-maraknya titik lokasi serta aktivitas transaksi badani di Kabupaten Garut, menjadikan salah satu penyebab terdapatnya 129 suami, dan istri di kabupaten setempat, didera serangan virus mematikan.
Mereka terdiri 91 suami-istri penderita AIDS, serta 38 suami-istri didera HIV. Tersebar pada 12 wilayah kecamatan.
Dari 129 suami-istri penderita HIV/AIDS itu pun, 40 persen di antaranya tertular dari istri. Sedangkan 60 persen lainnya ditularkan dari suami.
Masing-masing terdapat di wilayah Kecamatan Malangbong, Kersamanah, Balubur Limbangan, Kadungora, Leles, Banyuresmi, Karangpawitan, Pameungpeuk, Garut Kota, Cikajang, Tarogong Kidul, serta pada wilayah Kecamatan Tarogong Kaler.
Kondisi data base sangat memprihatinkan 129 suami-istri pengindap jenis penyakit ini, yang tercatat hingga akhir Nopember 2015. Sampai sekarang masih “intens” dilakukan upaya serius penanggulangannya.
Seluruh penderita 437 kasus HIV/AIDS hingga akhir Nopember 2015 di Kabupaten Garut tersebut, 184 kasus di antaranya akibat penasun atawa pengunaan jarum suntik narkoba tak steril terdiri 136 penderita AIDS, dan 48 didera HIV.
Disusul antara lain 26 kasus “lelaki seks lelaki” (LSL) meliputi sembilan AIDS, serta 17 HIV. Kemudian mendera 14 waria yang didera 10 kasus AIDS, dan empat penderita HIV, terdapat pula dua kasus AIDS diderita wanita penjaja seksual.
Kemudia HRM maupun kalangan pelanggan seksual terdapat 56 kasus terdiri 40 AIDS dan 16 HIV, sedangkan 15 kasus pada anak terdiri 10 didera AIDS, dan lima penderita HIV.
Hingga kini total yang meninggal dunia tercatat 161 penderita, sehingga masih menyisakan sekitar 276 kasus HIV/AIDS.
**********