Garut News ( Kamis, 29/01 – 2015 ).

Lokasi atawa Lahan bekas pembongkaran kios liar di Terminal Guntur Garut, hingga kini masih dibiarkan telantar.
Sehingga kian menambah kumuh dan semakin kusamnya kondisi lingkungan terminal. Lantaran sejauh ini belum terdapat tanda-tanda penanganan dari instansi teknis terkait.
Padahal lokasi bekas sekitar 37 unit kios dibongkar pada 16 Desember 2014 tersebut, sempat digadang-gadang hendak dijadikan kawasan hijau.
Guna menambah kesejukan dan keasrian lingkungan terminal, katanya.

Kios liar itu dibongkar sebab diduga menjadi gudang, bahkan tempat penjualan miras oplosan cherrybelle, perenggut belasan korban jiwa, akhir tahun lalu.
Pantauan lapangan antara menunjukkan, meski sebagian besar bahan material bangunan kosong diambil pemilik kios, bongkahan beton dan bata sisa-sisa bangunan masih menumpuk.
malahan terkesan menjadi tempat pembuangan sampah sementara, terbukti kian bertebarannya tumpukan beragam jenis sampah di lokasi ini.
Banyak penduduk juga pengemudi angkutan kota, sangat berharap lahan itu secepatnya ditata agar tak bertambah kumuh, dan bisa menimbulkan permasalahan baru lebih berat.
“Memang setelah dibongkar, kondisinya jadi terang. Penumpang baru turun dari bus pun bisa langsung ke pasar tanpa kudu berjalan memutar. Namun kenapa masih dibiarkan? Bisa-bisa tadinya semrawut malahan jadi bertambah acak-acakan,” kata Agus S(49), seorang pedagang di Terminal Guntur, Kamis (29/01-2015).
Ungkapan senada dikemukakan pengemudi angkutan umum jurusan Garut-Bandung, Yogi(47). Dia menyayangkan lahan tersebut dibiarkan begitu saja tanpa penataan.
“Untuk apa dibongkar, jika kemudian dibiarkan jadi kumuh dan berbau,” sesalnya.
Kepala Dishub kabupaten setempat Wahyudijaya membantah keras lahan itu ditelantarkan.
Dikemukakan, lahan tersebut segera ditata menjadi kawasan terbuka hijau agar kondisi Terminal Guntur Garut lebih baik, bersih, aman, dan nyaman, katanya pula.
Namun hal itu belum bisa segera direalisasikan sebab perlu koordinasi dengan instansi lain, seperti dengan Dinas Lingkungan Hidup Kebersihan dan Pertamanan, dan Dinas Tata Ruang dan Permukiman.
“Lokasi itu didesain ulang, sesuai instruksi Pak Bupati. Dengan begitu, lingkungan terminal tampak lebih tertata dan asri. Di sana juga ditanami pohon-pohon agar menjadikan lahan terbuka hijau,” kata dia, terkesan ngecap.
********
Noel, Jdh.