
“Paling Dirasakan Wilayah Langganan Kesulitan Air Bersih”
Garut News ( Senin, 10/08 – 2020 ).
Meski belum lama kemarau, namun krisis air bersih mulai menerjang warga pada sejumlah wilayah di Kabupaten Garut.
Lantaran menurunnya debit sumber mata air saat ini. bahkan kondisi tersebut paling dirasakan pada wilayah-wilayah langganan kesulitan air bersih, di antaranya Kecamatan Selaawi, Balubur Limbangan, Cibatu, dan Kecamatan Cibiuk.
Sehingga sebagian warga selama ini menggantungkan pemenuhan kebutuhan air bersih dan minumnya pada sumur gali, terpaksa mereka menggali sumur lebih dalam. Dengan harapan ditemukan titik sumber air tambahan agar debit air sumurnya terjaga.
Guna memenuhi keperluan mencuci baju juga barang keperluan rumah tangga, banyak di antara mereka memanfaatkan aliran kali maupun sungai berdebit airnya masih dinilai mencukupi.
Sedangkan pemenuhan areal pertanian dan kolam ikan, sebagian warga hanya pasrah. Sebab, aliran sungai selama ini menjadi pasokan utama menjadi mulai surut, bahkan mengering. Banyak sungai kini hanya menyisakan tumpukan berbagai jenis sampah.
“Banyak sumur mulai berkurang drastis debit airnya. Untungnya ada aliran irigasi Sungai Cipancar bisa kita manfaatkan mandi atau cuci baju dan alat dapur. Sedangkan kolam ikan, banyak mulai dibiarkan kering karena memang enggak ada sumber airnya. Kalau pun menarik air sungai, butuh biaya besar. Apalagi kondisi Covid-19 sekarang, dari mana biayanya ?” ungkap Agus M (49) warga Limbangan Timur, Ahad (09/08-2020).
Juga dikemukakan Ajat (30) warga Tarogong Kaler. Dikemukakan, kini banyak aliran irigasi di daerahnya mulai kehilangan debit airnya.
Berkurangnya debit air dirasakan pula Perumda Air Minum Tirta Intan kabupaten setempat berdampak pada terganggunya pelayanan air minum sejumlah pelanggan.
Secara khusus, pihak PDAM menyampaikan permintaan maafnya atas terjadinya gangguan pelayanan terhadap konsumen di area layanan Cabang Garut Kota wilayah pelayanan Guntur, Sudirman, Suci Permai, Mandala dan sebagian Tarogong Kidul beralibi ada optimalisasi perbaikan mata air Cipulus.
Hal itu akibat terjadinya penurunan debit air pada mata air ini pada musim kemarau sekarang.
Direktur Utama Perumda Air Minum Tirta Intan Garut Aja Rowikarim katakan, diperkirakan pelayanan terhadap konsumen kembali normal 12 Agustus 2020.
Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Garut juga merasakan dampak kemarau sekarang.
Kabid Operasi dan Penyelamatan Wawan Sobarwan pun katakan, belakangan pihaknya kerap mendapat permintaan bantuan penyiraman areal pertamanan sekitar perkotaan. Sebab pertumbuhan di taman itu tak lagi bisa mengandalkan air hujan sejak memasuki kemarau.
********
Abisyamil, JDH/Fotografer : Abah John DH.