Kondisi Pendataan Penerima KIS Garut Masih “Amburadul”

0
157 views

“Garut Miliki 1.212.593 Penduduk Miskin. Penerima KIS Sekitar Satu Juta”

Fotografer : John Doddy Hidayat

Garut News ( Selasa, 02/02 – 2016 ).

Dijerat Kemiskinan.
Dijerat Kemiskinan.

Sangat minim bahkan tak adanya sosialisasi termasuk validasi data penduduk penerima manfaat, selama ini dituding menjadi salah satu faktor terjadinya karut-marut atawa “amburadulnya” realisasi pembagian “Kartu Indonesia Sehat” (KIS) di pelbagai daerah, termasuk di Kabupaten Garut.

Menyusul selain masih banyak belum menerima KIS, juga tak sedikit warga penerima KIS tetapi tak bisa digunakan. Lantaran keliru malahan salah penulisan identitas. Sehingga banyak pula penduduk miskin tak terakomodasi.

Sangat ironis, mereka terbilang bersosial ekonomi mapan, malahan berstatus PNS, dan pensiunan justeru bisa mendaptakan KIS.

Anah, janda berusia 70 tahun lebih. Perempuan renta selama ini hidup sebatangkara sejak ditinggal wafat suaminya. Ternyata hingga sekarang terpaksa masih menekuni profesinya sebagai pemecah batu. Biasa mangkal di bawah tenda sangat sederhana pada pinggiran bantaran Sungai Cimanuk, Garut, Jawa Barat.
Anah, janda berusia 70 tahun lebih. Perempuan renta selama ini hidup sebatangkara sejak ditinggal wafat suaminya. Ternyata hingga sekarang terpaksa masih menekuni profesinya sebagai pemecah batu. Biasa mangkal di bawah tenda sangat sederhana pada pinggiran bantaran Sungai Cimanuk, Garut, Jawa Barat.

“Setahu kita, belum pernah ada pendataan maupun validasi data untuk KIS. Kalau pun kuota warga penerima KIS itu diambil berdasar data peserta Jamkesmas dari hasil pendataan 2011, kita enggak pernah dilibatkan BPS dalam pendataan. Tahu-tahu KIS dibagikan ke warga,” ungkap Ketua RW 02 Desa Mekarwangi Kecamatan Sukawening, Sani LS, Senin (01/02-2016).

Karena itu, kata Sani, banyak KIS salah sasaran. Kian diperparah, pengurus RW menjadi sasaran protes penduduk tak terakomodasi, maupun warga penerima KIS namun salah pencantuman data.

Ungkapan senada dikemukakan pengurus RW di Desa Cintarakyat Tarogong Kidul, Ahmad Hasyim.

“Dibandingkan realita total warga miskin yang ada, penerima KIS ini sangat jauh jumlahnya. Berdasar informasi desa-desa lain, rata-rata penerima KIS sekitar 60-80 KK per desa. Itu juga belum semua desa menerima,” beber Hasyim.

Kabag Administrasi Agama dan Kesra pada Setda kabupaten setempat Dahlan Syaputra katakan, tak adanya validasi data warga penerima KIS juga sangat merugikan warga.

“Jelas sangat merugikan warga sebab pasti banyak data berubah, atau tak tepat, padahal kuotanya tetap. Ada yang pindah dari Garut, meninggal dunia, dan ada pula tak berhak menerima, tetapi masuk kuota,” kata Dahlan.

Nelayan Miskin Garut.
Nelayan Miskin Garut.

Dinyatakan, waktu dilakukan pendataan Jamkesmas oleh BPS pada 2011 saja, ada sekitar 10.000 data penerima tak valid dan minta diganti.

Namun hingga sekarang tak pernah ada realisasi.

Jumlah penduduk miskin Garut mencapai 1.212.593. Terdapat 1.137.063 di antaranya mendapat Jamkesmas.

Jumlah penerima Jamkesmas itulah menjadi kuota warga penerima KIS.

Sedangkan jumlah KIS dibagikan ke warga hingga kini baru mencapai sekitar satu juta.

Terjerat Kemiskinan.
Terjerat Kemiskinan.

“Sisanya tak mendapatkan Jamkesmas kita usulkan mendapat Jamkesda. Namun sampai saat ini, belum semua tervalidasi karena masih ada sekitar delapan kecamatan belum melaporkan hasil validasinya. Padahal sejak setahun lalu. Kita juga berulang kali mengingatkan,” ungkap Dahlan menyesalkan.

 

*******

(nz, jdh).

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here