“Penduduk Makin Jauh Menapaki Perbukitan Mendapatkan Kayu Bakar”
Garut News ( Ahad, 12/05 – 2019 ).
Kondisi lingkungan di Kabupaten Garut, Jawa Barat, yang selama ini gencar semakin “digerogoti” ragam aktivitas penambangan pasir termasuk bebatuannya, menjadikan semakin rusak parah.
Bahkan masih merebak-maraknya penggalian tersebut, dilakukan secara manual bahkan dengan bantuan piranti mekanik maupun alat berat.
Namun denyut nadi bernilai ekonomi itu, selama ini pula tak berbanding lurus dengan perkembangan perekonomian masyarakat sekitarnya.
Bahkan, kaki lembah pegunungan semula menghijau sarat ditumbuhi beragam vegetasi, yang sekaligus bisa berfungsi sebagai penampung curah hujan berdaya serap tinggi, malahan kini menjadi gersang, kering-kerontang.
Sehingga selain bisa menjadi ancaman serius terjadi longsoran hebat, dan banjir bandang.
Juga menjadikan sangat silaunya kelopak mata jika menatap bekas gerusan perbukitan semakin terus-menerus digerus tersebut.
Perbukitan pun, semakin nyaris menjadi bongkahan “kaldera” raksasa.
Lantaran tiada Hari Tanpa Aktivitas Penambangan Pasir, dan Batu.
Penduduk sekitarnya pun, terpaksa semakin jauh menempuh perjalanan menapaki celah perbukitan.
Meski pun, mereka hanya untuk sekedar bisa mendapatkan kayu bakar, dari jatuhnya serpihan ranting pepohonan kering terhempas tiupan angin.
Namun sejauh ini, nyaris tak terdengar pula upaya nyata jajaran pemerintah, untuk mewujudkan penataan lingkungan secara menyeluruh, terencana, dan terukur.
Khususnya mengevaluasi mitigasi bencana dan penataan ruang, dengan membangun model banjir, serta sekaligus mulai memikirkan membangun system monitoring dan early warning banjir.
Demikian foto berita Garut News pada akhir pekan ini, Ahad ( 12/05 -2019 ).
******
Esay/Fotografer : John Doddy Hidayat
*******
