Garut News ( Jum’at, 14/02 – 2014 ).
Komoditi atawa mata dagangan unggulan dari wilayah kecamatan Cisewu, sekitar 135 km arah selatan dari pusat Kota Garut, Jawa Barat.
Selama ini bisa menembus pangsa pasar di jepang, dan Prancis.
Komoditi unggulan tersebut, di antaranya biji kapol berharga jual dari tingkat petani Rp45 ribu/kg.
Sedangkan minyak nilam, juga selama ini bisa terjaring pangsa pasar di Prancis.
Wilayah Kecamatan Cisewu, selama ini pula memiliki mata dagangan cengkeh kering.
Sedangkan potensi industri pariwisatanya, antara lain sumber air panas atawa Cipanas, serta kawasan hutan di Pangapusan.
Demikian dikemukakan Camat setempat, Caca Rifai didampingi Sekretarisnya, Herry DJ.
Kepala Dinas Kehutanan kabupaten setempat Ir Sutarman kepada Garut News, Jum’at (14/02-2014) katakan, menanam vegetasi kapol selama ini dapat diselenggarakan pada sela atawa tumpangsari hutan tegakkan.
Seperti juga dilaksanakan di wilayah Kecamatan Pakenjeng, katanya.
Sutarman juga berpendapat, menanam vegetasi penghasil kapol, bisa dinilai susah-susah gampang.
Lantaran selain bisa tumbuh, dan berkembang dimanapun, tetapi jika menghendaki biji kapolnya banyak, serta berkualitas baik, diperlukan upaya pemeliharaan.
Di antaranya, lingkungan seputar rumpun tanaman kudu bersih, agar bisa berbuah bagus, meski bijinya diperoleh seputar akar vegetasi tersebut, katanya pula.
Pada bagian lain keterangannya, Camat Cisewu dan sekretarisnya mengemukakan pula, selama ini penduduk Cisewu paling banyak memasarkan produk usaha pertanian tanaman pangannya ke Bandung.
Demikian pula jika berbelanja memenuhi kebutuhan sembako.
Wilayah Kecamatan Cisewu dilintasi ruas badan jalan provinsi.
Pada sisi lain juga berpotensi kerawanan sosial.
Lantaran selama ini pun, patut diantisipasi permasalahan pornografi, traficking, miras, juga penyalahguna Narkoba.
Antara lain rawan peredaran megadon, serta pil dextro.
******
John.