“Lebih Mulia, Dibanding Perempuan Belia Berlatar Akademis Memadai, Tetapi Menjarah Uang Rakyat, Juga Lebih Mulia Dibanding Antara Lain, Angelina Sondakh, Wa Ode Nurhayati, atawa Ratu Atut.“
Garut News ( Sabtu, 18/01 – 2014 ).

Inilah koloni perempuan mengais kehidupan, mereka juga perempuan hebat bahkan tangguh menjalani kehidupan serba konsumtif, bahkan sarat transaksional ini.

Meski musim hujan, malahan cuaca mendung sejak Sabtu pagi (18/01-2014), disertai gerimis.
Namun mereka terus berjalan menapaki sepanjang suasana dingin lintasan ruas badan jalan pinggiran Kota Garut, dan sekitarnya.
Jika sepanjang perjalanan pada pinggiran kota, ditemui tuan tanah memanen padi, atawa menuai produk pertanian tanaman pangan lainnya.

Mereka langsung menawarkan jasa tenaganya.
Jika hal itu nihil ditemui, mereka pun mendatangi pasar-pasar becek, memungut sayuran terbuang tetapi masih layak konsumsi.
Ritme kehidupan tersebut, mereka jalani dengan ikhlas, setiap hari sepanjang tahun, malahan sejak belasan tahun lalu.
tetapi barangkali lebih mulia, dibandingkan perempuan muda belia dengan latar belakang akademis memadai, tetapi “penjarah” uang rakyat.

Kaum ibu berprofesi “gacong” ini, dipastikan lebih mulia daripada antara lain, Angelina Sondakh, Wa Ode Nurhayati, atawa Ratu Atut.
Angelina Sondakh, Wa Ode Nurhayati, atawa Ratu Atut itu, kini terpaksa kudu mau ikut program pemulihan di panti rehabilitasi atawa “masuk bui”.
Padahal jauh sebelumnya, melintasi proses panjang menempatkan mereka lebih unggul dibanding perempuan muda lain, fakta tak terbantahkan.

Sedangkan kaum ibu berprofesi “gacong”, barangkali SD Inpres pun tak bisa mereka tamatkan, bahkan tak mengecam pendidikan formal sama sekali.
Namun justru santun, dan takut membawa barang milik orang lain.
Sedangkan para perempuan muda koruptor, kekayaan rakyat banyak pun tega dijarahnya.
*******
Esay/ Foto : John Doddy Hidayat.