“Kids Wares” Bantuan BNPB Diduga Kuat Kedaluarsa

0
84 views
Pengungsi di Balai Inten Paminton.

Fotografer : John Doddy Hidayat

Garut News ( Rabu, 23/11 – 2016 ).

Pengungsi di Balai Inten Paminton.
Pengungsi di Balai Paminton Inten Dewata.

– Banyak relawan di tempat hunian sementara pengungsi korban terdampak amuk Sungai Cimanuk, di Bale Paminton Inten Dewata Jalan Ahmad Yani Garut Kota dikejutkan ditemukannya sejumlah peralatan bayi (kids wares) kedaluarsa saat hendak dibagikan ke sejumlah pengungsi memiliki anak balita.

Menghindari bisa bahaya akibat penggunaannya, maka peralatan keperluan balita dinilai kedaluarsa tersebut terpaksa diamankan.

“Kita juga kaget, dan menyesalinya. Kok ‘ngasih’ bantuan peralatan kedaluarsa semua. Meski sangat dibutuhkan, namun jika kedaluarsa dikhawatirkan justru menimbulkan bahaya bagi kesehatan bayinya,” ungkap aktivis Taruna Tanggap Bencana (Tagana) kabupaten setempat, Fajar Hendarsyah, Selasa (22/11-2016).

Dikemukakan, bantuan peralatan bayi itu bantuan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Di antaranya berupa bedak bayi, minyak bayi, kayu putih, pasta gigi, tisu basah, dot, minyak telon, dan sabun mandi bayi. Barang-barang ini memiliki masa berlaku hingga Juni 2016.

“Peralatan bayi tersebut pertama kali ditemukan koordinator penghuni Bale Paminton Sandy. Kita pun langsung bergerak mengamankan barang-barang itu agar tak dibagikan lagi. Yang terlanjur dibagikan pun ditarik kembali,” imbuhnya.

Fajar katakan, belum ada informasi apakah di tempat hunian sementara pengungsi lainnya ditemukan kejadian serupa atau tidak.

Kepala Pelaksana BPBD Dadi Djakaria juga mengaku kaget dengan ditemukannya bantuan peralatan bayi kedaluarsa untuk para pengungsi itu.

“Wah, kita baru tahu ada masalah ini. Padahal kita selalu berupaya menyortir barang-barang bantuan untuk pengungsi agar tak ada kedaluarsa. Kami sama sekali tak ada niat mengirimkan barang kedaluarsa. Bahkan bantuan logistik pun tak pernah kita tahan-tahan. Lebih cepat tersalurkan ke pengungsi itu lebih baik,” katanya.

Dia mengaku langsung memerintahkan petugas mengambil, dan mengamankan bantuan peralatan bayi dinilai kedaluarsa tersebut. Selanjutnya akan diganti dengan peralatan bayi baru.

“Adanya kasus ini, kami pun menghimbau penanggung jawab di masing-masing hunian sementara maupun koordinator pengungsi di luar itu, jika menemukan bantuan logistik kedaluarsa supaya diamankan,” imbuh dia.

Dikemukakan, ada tujuh titik hunian sementara para pengungsi korban banjir bandang, terdiri Bale Paminton Inten Dewata, Rusunawa Gandasari Cilawu, Rusunawa al Musadaddiyah, Islamic Center, kantor Transito, Local Education Center, dan gedung (Layanan Pengadaan Secara Elektronik) LPSE Jalan Pramuka.

Persediaan logistik untuk pengungsi, dijelaskan, kini tinggal sekitar sepuluh persen lagi. Itu pun ingin segera disalurkan sebagaimana mestinya.

“Kini kita fokuskan ke kebutuhan sembako di hunian sementara. Untuk beras saja, setiap harinya kita keluarkan 300 kilogram,” katanya.

********

(nz, jdh).

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here