Esay/Foto : John Doddy Hidayat.
Garut News ( Kamis, 15/01 – 2015 ).

Kereta atawa mobil angkutan penumpang anak-anak yang digerakan dengan energi kaki maupun “diboseh” tersebut, selama ini kewalahan hadapi serbuan calon penumpang.
Sehingga pemiliknya, Slamet pria berusia sekitar 31 tahun terpaksa menjejali keretanya hingga dinaiki 20 anak-anak.
Padahal kapasitasnya hanya delapan penumpang.

Namun tak bermasalah maupun tak membahayakan, lantaran tak memerlukan izin trayek meski ongkosnya sangat murah Rp2.000 per penumpang dibawa mengelilingi lintasan Jalan Desa Cangkuang, Leles, Garut, Jawa Barat.
Karena itu, Slamet terpaksa mendorong keretanya meski ketentuannya dihela dengan kaki.
Sebab seluruh kursi sarat dipenuhi penumpangnya.



Slamet mengaku membeli kereta mainan anak-anak itu, dari Cilacap Jawa Tengah, bernilai Rp6 juta, dioperasionalkan di Kampung Halamannya, Leles sejak setahun lalu.
“Sudah kembali modal pak,” katanya kepada Garut News, Kamis (15/01-2015).
*********