Esay/Fotografer : John Doddy Hidayat.
Garut News ( Jum’at, 01/05 – 2015 ).

Pentas kepak sayap yang sangat saling memikat, sarat mewarnai pada masing-masing kupu-kupu jantan dan betina, ketika keduanya dilanda puncak asmara.
Mereka beriringan melintas dan mengitari bunga bunga yang merekah, meski setiap kupu-kupu betina singgah menuai madu kembang.
Justru kupu-kupu jantan tetap terbang mengawal ketat dibelakangnya.
Meski proses tersebut acap berlangsung berulang kali, namun militansi dan kesabaran kupu-kupu jantan layak diapresiasi.

Lantaran terus-menerus bermanuver ketat membuntuti, kendati kupu-kupu betina juga sering mendadak sontak melesat meninggalkan kembang yang telah dihisap madunya itu.
Kedua kupu-kupu dewasa ini pun, kerap pula masing-masing menunjukan daya pikat kepiawaiannya bermanuver di udara.
Si jantan tetap menunggu momentum kupu-kupu betina bisa hinggap dengan tenang, dan siap dibuahi pasangannya tersebut.

Kemudian berlangsung perkawinan hingga selama tiga jam lebih, saat kawin nyaris seluruh energi kupu-kupu jantan habis ditumpahkan.
Sehingga beberapa saat paska perkawinan, kupu-kupu jantan menemui ajalnya.
Sedangkan kupu-kupu betina masih bisa terbang hingga sejauh radius lima kilometer, sambil mencari tempat nyaman dan aman guna membuahkan telurnya.

Beberapa saat pasca bertelur, kupu-kupu betina inipun, menemui ajalnya.
Sehingga kelanjutan siklus ekologinya, telur menjadi ulat kemudian menjadi kepongpong dan meretas menjadi kupu-kupu.
Kupu-kupu tergolong ke dalam ordo Lepidoptera, atau ‘serangga bersayap sisik’ (lepis, sisik dan pteron, sayap).

Sebenarnya, kupu-kupu dewasa mampu hidup selama seminggu maupun hampir setahun tergantung pada spesiesnya.
Kebanyakan spesies melalui tingkat larva yang agak lama, terdapat pula yang mampu menjadi dorman ketika dalam tingkat pupa atawa telur supaya bisa mengarungi musim dingin.

Kupu-kupu bisa bertelur sekali maupun banyak kali setiap tahun. Jumlah keturunan setahun berbeda pada pengaruh iklim, sedangkan kupu-kupu yang tinggal di daerah tropis mampu bertelur lebih sekali dalam setahun

Larva kupu-kupu, yaitu ulat, memakan daun tumbuhan dan menghabiskan seluruh waktunya sebagai beluncas untuk mencari makanan.
Kebanyakan beluncas adalah maun, tetapi ada beberapa spesies seperti Spalgis epius dan Liphyra brassolis yang memakan serangga.
Beberapa larva, terutama yang tergolong dalam Lycaenidae, menjalin hubungan yang saling menguntungkan dengan semut.

Beluncas berhubungan dengan semut melalui penggunaan getaran dipancarkan melalui substrat di samping merembeskan sinyal kimia.
Semut sedikit banyak melindungi larva ini; sebagai balasan, larva menolong semut mengumpulkan rembesan madu.
Ulat dewasa kemudian menjadi kepongpong, selanjutnya membidani kelahiran kupu-kupu yang cantik, juga lucu.
*********







Pelbagai
Sumber.