“Pasangan Resti Perempuan Faktor Utama Peningkatan HIV/AIDS, Terinsfeksi Virus Mematikan di Garut Kembali Bertambah Dua Kasus, Menjadi 439 HIV/AIDS”
Garut News.

Segenap Keluarga Besar “Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia” (PKBI) Kabupaten Garut. Menyampaikan : Selamat dan Dirgahayu Hari Jadi Ke-203 Garut (16 Pebruari 1813 – 16 Pebruari 2016).
PKBI Sangat Mendukung Terwujudnya Garut Bermartabat, Sekaligus Sebagai Kabupaten Unggulan.
(Direktur Eksekutif PKBI kabupaten setempat, Ir Denden Supresiana).
Selama rentang waktu tiga tahun terakhir, atawa per Desember 2012 hingga Desember 2015.
Terdapat penambahan 195 kasus terinfeksi HIV/AIDS, maka setiap tahunnya bertambah 15 kasus.

Bahkan selama Januari 2016, juga terdapat penambahan dua kasus terinsfeksi HIV masing-masing satu kasus dari kelompok “Laki Seks Laki” (LSL) berdomisili di Banyuresmi, serta dari kelompok “Penasun” berdomisili di Cikajang, keduanya berusia produktif (23-40 tahun) dari kalangan swasta.
“Sehingga sampai akhir Januari 2016 terdapat 439 kasus HIV/AIDS, meningkat 195 kasus dibandingkan Desember 2012 ada 242 kasus,” ungkap Direktur Eksekutif PKBI kabupaten setempat, Ir Denden Supresiana.
Dikemukakan, terdapatnya “fenomena gunung es” yang menampakan 439 terinsfeksi virus mematikan tersebut, ternyata pasangan “resiko tinggi” (Resti) perempuan menjadi faktor utama terjadinya peningkatan angka kasus HIV/AIDS di kabupaten ini.

Pada Desember 2012, dari 242 kasus HIV/AIDS tersebar di 24 kecamatan terdapat 61 kasus di antaranya pasangan Resti perempuan, disusul tiga tahun kemudian atawa hingga Desember 2015 tersebar di 29 kecamatan ada 437 kasus HIV/AIDS, terdapat 129 kasus di antaranya juga dari pasangan Resti perempuan. Sedangkan proses penularannya, antara lain dari cairan kelamin.
Faktor berikutnya yang dominan terjadinya peningkatan angka kasus terinsfeksi HIV/AIDS dari kelompok Penasun, pada Desember 2012 terdapat 131 kasus HIV/AIDS akibat Penasun disusul pada Desember 2015 ada 184 kasus dari kelompok Penasun.
Karena itu, pada 2012 Kabupaten Garut bertengger pada peringkat ke-17 di Provinsi Jawa Barat, kemudian malahan meningkat menjadi peringkat ke sepuluh pada 2014 lalu.
Rekomendasi

Mendorong adanya kebijakan pemerintah melalui Perda atau Keputusan yang berpihak terhadap pelaksanaan program dan komunitas khususnya penguatan dan keberlanjutan intervensi program.
Mendorong agar adanya kebijakan yang bisa meningkatkan kapasitas SDM di semua institusi terkait (KPA, Dinkes, Dinas terkait lainnya dan LSM)
DESIGN UMUM TUJUAN PROGRAM
Penguatan komitmen untuk penanggulangan HIV/AIDS serta mempertegas peran kemitraan masing-masing 3 SSR, stakeholder dan LSM lainnnya
Mengintensifkan gerakan kampanye dan advokacy dalam rangka memerluas jaringan dan memerkuat dukungan layanan, termasuk Penyempurnaan Layanan RSUD dr Slamet sebagai Centre of Excellent Penanggulangan HIV AIDS, gerakan Mobile Clinic agar Target Akses Layanan bisa dicapai

Memerluas dan memerbanyak Set-up PKM untuk akses layanan IMS dan HIV AIDS untuk lebih mendekatkan pusat akses layanan bagi masyarakat
Meningkatkan kualitas, kuantitas penjangkauan, pendampingan dan pengorganisasian komunitas baik internal maupun external, dan masyarakat termasuk Re-Diseminasi Informasi dengan Tepat dan Benar terkait HIV AIDS.
********
“Dirgahayu Hari Jadi Garut”