Garut News ( Kamis, 23/11 – 2017 ).

Kelanjutan penanganan maupun pemulihan pascabencana banjir bandang puncak amuk Sungai Cimanuk Garut, Jawa Barat, pada 20 September 2016 silam, yang dialokasikan dari dana hibah bersumber BNPB/APBN 2017, kini masih dalam perencanaan pihak konsultan sesuai dengan tahapannya.
Kepala Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi pada BPBD kabupaten setempat, Ai Syarifudin, M.Si menyatakan, diperkirakan realisasinya bisa dimulai pada kisaran Januari atau Februari 2018 mendatang.
Sedangkan bantuan dari pusat berupa dana hibah senilai Rp140,08 miliar tersebut, dialokasikan pada sektor perumahan, inprastruktur jalan dan jembatan, serta sosial ekonomi para korban terdampak, ungkap dia kepada Garut News di ruang kerjanya, Kamis (23/11-2017).
Dikemukakan, untuk pengadaan rumah dialokasikan biaya Rp65.160.205.500. Kemudian bagi fasilitas umum termasuk MCK, drainase, PJU, dan TPT (Rp53.752.781.000), serta pembangunan sarana air bersih (Rp1.385.353.000).
Pembangunan rehabilitasi jembatan (Rp10.224.859.500), dan pembangunan irigasi dianggarkan (Rp4.051.235.500), ujarnya.
Dikatakan, peruntukan kegiatan pemulihan dan pengembangan sosial perekonomian para korban terdampak bencana ini, dialokasikan (Rp3.797.522.000) melalui penangananan institusi teknis UMKM.
Realisasi penyelenggaraan sosial ekonomi dilaksanakan setelah para pengungsi terdampak bencana banjir bandang Sungai Cimanuk ini, seluruhnya bisa menghuni rumah atau hunian tetap.
Proses penanganannya pun mengikutsertakan hasil pemberdayaan masyarakat, melalui pembentukan kelompok-kelompok masyarakat, kata Ai Syarifudin.
********
Esay/Fotografer : John Doddy Hidayat.