Garut News ( Ahad, 11/05 – 2014 ).

Masyarakat di kawasan selatan Garut tergabung Presidium Masyarakat “Garut Selatan” (Garsel) mengecam Bupati Rudy Gunawan mengaku khawatir pemekaran “Daerah Otonomi Baru” (DOB) Kabupaten Garut Selatan.
Rudy mengaku khawatir lantaran “Pendapatan Asli Daerah” (PAD) Garsel dinilai rendah, sekitar Rp8 miliar.
Bahkan tak hanya itu, infrastruktur pada kawasan itu pun buruk sehingga tak cukup menjadi modal pemekaran.
Rudy juga malahan memertanyakan potensi pertambangan, pasir besi, dan emas dinilainya kerap dijadikan dalih sebagai sumber bisa menghasilan PAD bagi DOB Garsel.
Sebab kata dia, faktanya hingga kini penggalian potensi tambang tersebut tak jelas karena terbentur aturan yang ada.

Selain mengecam pernyataan Rudy, masyarakat juga mengancam melakukan mosi tak percaya.
Itu jika Rudy tak mencabut pernyataannya, dan meminta maaf pada masyarakat Garsel.
“Pernyataan Bupati ini sangat disesalkan karena bisa memerkeruh instabilitas Garut. Sekarang ini kan tahun rawan, tahun politik. Apalagi Garut luka akibat berantem pada Pilbup masih ada, serta dampak Pileg juga belum pulih. Apa dia tak berpikir, bagaimana jika warga Garsel menyerbu Pendopo ?” tandas Ketua Dewan Penasehat Presidium Garsel, Suryaman Anang Suatma, Sabtu (10/05-2014).
Pernyataan Rudy, masih ungkap Suryaman, bukan saja bisa memicu konflik horizontal, melainkan juga konflik vertikal.
Lantaran, DOB Garsel tak ada masalah. Tinggal selangkah lagi menunggu turunnya undang-undang.
“Pemekaran Garsel memiliki landasan peraturan perundang-undangannya, sebagai implementasi PP Nomor 78 /2007. Semua proses syarat administrasi, teknis, dan kewilayah dilalui. Di internal Garut sendiri, jauh sebelumnya dibahas Bupati Garut terdahulu. Terdapat Keputusan DPRD Garut, DPRD Provinsi, Gubernur, dan sekarang dibahas di Pusat, DOB Garsel dinilai laik,” jelas Suryaman.

Dia pun menilai kekhawatiran Rudy terhadap pemekaran lantaran PAD Gasel saat ini rendah merupakan penilaian picik.
Sebab mestinya persoalan PAD DOB Garsel tak dilihat sebatas kondisi eksisting saat ini, melainkan potensi sumber dayanya ke depan.
Setelah dimekarkan, PAD DOB Garsel dari sektor PBB saja diproyeksikan meningkat 300 persen.
Belum termasuk sektor panasbumi (Geothermal) pada perbatasan Pakenjeng-Pamulihan, dan perbatasan Cisewu-Talegong, jika digali diproyeksikan mencapai Rp67 miliar per tahun.
Ditambah dana perimbangan pusat, dan bagi hasil deviden perkebunan, serta kehutanan.

“Memang core business Garsel bukan pertambangan melainkan industri kelautan dan wisata terpadu, diproyeksikan hasil kajian Unpad maka selama dua periode Bupati nanti PAD Garsel melampaui PAD kabupaten induk,” tegas Suryaman.
Demikian pula infrastruktur, tak semestinya Rudy berpandangan sempit.
menyusul faktanya, saat ini di wilayah selatan Garut terdapat pembangunan peningkatan jalan nasional sepanjang 83 kilometer, serta peningkatan jalan provinsi lintasan Cukul-Cisewu-Talegong-Rancabuaya sekitar 62 kilometer.
Selain itu ruas lintasan badan jalan Cisewu-Bungbulang Pakenjeng Pamulihan Cikajang 60 kilometer, dan ruas Garut Kota-Cikajang-Pameungpeuk 90 kilometer.
Meski demikian, Suryaman berharap masyarakat Garsel tetap tenang atas pernyataan tak elok Rudy itu, dan menyerahkan penyelesaian persoalan tersebut pada Forum Komunikasi Pimpinan Daerah kabupaten setempat, imbuhnya, menyerukan.
******
Noel, JDH.