
“Ajang Berpacaran”
Garutnews ( Sabtu, 28/05 – 2022 ).
Foto berita Garutnews akhir pekan ini, Sabtu (28/05-2022), memotret Kawasan Bendung Copong Daerah Irigasi Leuwigoong Kabupaten Garut berkondisi lingkungan sarat semak belukar.
Padahal bendung berluas areal layanan irigasi 5.313 hektare, yang pembangunan bendungnya pada 2010 hingga 2014 serta jaringan irigasi primer, dan sekundernya digarap 2013 sampai 2018 tersebut, sangat berpotensi dijadikan destinasi wisata.
Namun hingga, Jum’at (27/05-2022), semak belukar juga ilalang liar itu ternyata tak hanya nyaris menutupi seluruh salahsatu ruas badan dan bahu jalan akses masuk. Melainkan pula memenuhi areal taman hingga seputar bendung utama.

Mega proyek dibangun Kementerian PU dan Perumahan Rakyat Dirjen SDA Balai Besar Wilayah Sungai Cimanuk Cisanggarung SNVT Pelaksanaan Jaringan Pemanfaatan Air Cimanuk Cisanggarung ini, meliputi 21 bagian.
Terdiri Gerbang Utama, Jalan Akses Masuk, Rumah Dinas, Lapang Futsal, Sungai Ciojar, Kantor, Parkiran, Workshop, Gudang, Rumah Jaga, Rumah Genset, Control House, Parkir.
Kemudian Exavator, Area Parkir, Kantong Lumpur, Side Spillway, Pintu Intake, Bendung, Sungai Cimanuk, Area Joging Track, serta Taman.

Kawasan bendung tersebut, selama ini antara lain kerap dijadikan areal memancing ikan serta kalangan remaja berpasang-pasangan untuk berpacaran.
Sehingga berkondisi sangat miris, atawa memprihatinkan. Lantaran semakin mendera pula areal hutan kota pada sekitar kawasan Bendung Copong maupun Leuwigoong di Kabupaten Garut, Jawa Barat.
Fenomenanya kini juga kian ironis, juga sangat “menyedihkan”. Sebab menjadi sangat sarat dipenuhi vegetasi semak-belukar, juga tak menampakan terdapatnya satu pun vegetasi tanaman keras, berupa ragam jenis kayu-kayuan.

Padahal acap gegap gempitanya prosesi reboisasi maupun saat pencanangan penanaman pohon, sangat luar biasa hingar-bingar. Yang juga sangat sarat prosesi serimonial, protokoler, bahkan mungkin “pencitraan”.
Inilah barangkali fenomena “laten” yang sering pula berulang kali berlangsung di Negeri Bernama Indonesia ini.
Pada aktivitas pencanangan penananam pohonnya pun, dihadiri para “gegeden”, atawa para petinggi pemerintahan Tatar Provinsi Jawa Barat.

Namun kondisi hutan kotanya sekarang, menunjukan jangankan dipelihara dan dirawat, mungkin dijamah serta dilirik pun tak pernah.
“Ajang Berpacaran”
Bahkan yang tak kalah “mengerikan’. Selain kondisi hutan kota yang kini bisa menjadi sarang ragam jenis ular. Juga seputar Bendung Irigasi Copong tersebut, semakin kerap dijadikan arena berpacaran kalangan pelajar setingkat SLA, bahkan SLTP.

Mereka masih berbaju seragam sekolah lengkap dengan identitasnya. Menempati lokasi sunyi-sepi pada waktu bersamaan berlangsungnya pelajaran di sekolahnya.
Kondisi ini, juga diperparah sangat jauhnya dari pemukiman penduduk. Sehingga menjadi kawasan rawan bisa berlangsungnya ragam perilaku yang tak senonoh.
Bahkan rawan berlangsungnya kegiatan seperti halnya dilaksanakan suami-istri, tetapi pelakunya kalangan pelajar yang juga masih lengkap berbaju seragam.

******
Abah John.