Garut News ( Jum’at, 30/11 – 2018 ).
Kasuari, sejenis burung bertubuh sangat besar yang indah menawan, namun tak bisa terbang. Satwa dilindungi Undang Undang RI ini, sebagai fauna identitas Provinsi Papua Barat.
Tiga spesies raksasa burung yang tak bisa terbang tersebut, terdiri Kasuari Gelambir Tunggal (Casuarius unappendiculatus), Kasuari Gelambir Ganda (Casuarius casuarius), dan Kasuari Kerdil (Casuarius bennetti).
Burung ini bersifat agresif, dan cenderung menyerang jika diganggu. Sehingga burung bergenus Casuarius itu sangat galak, serta pemarah bahkan tak segan mengejar pengganggunya.
Maka di Taman Satwa Cikembulan Garut, Jawa Barat, tak dibiarkan berkeliaran bebas lantaran bisa membahayakan.
Burung endemik tersebut berasal dari Papua dan sekitarnya, kecuali Kasuari Gelambir Ganda (Casuarius casuarius) juga terdapat di Benua Australia bagian timur laut.
Casuarius casuarius disebut pula Southern Cassowary, sedangkan Kasuari Gelambir Tunggal (Casuarius unappendiculatus) disebut (Northern Cassowary), serta Kasuari Kerdil (Casuarius bennetti) dikenal sebagai (Dwarf Cassowary).
Casuarius bennetti beukuran tubuh lebih kecil, burung kasuari dewasa setinggi mencapai 170 cm, berbulu hitam keras, dan kaku.
Kasuari Gelambir Tunggal, di atas kepalanya memiliki tanduk tinggi berwarna kecokelatan. Betinanya serupa dengan jantan, biasanya berukuran lebih besar, dan lebih dominan.
Kaki burung itu sangat panjang dan kuat, menjadi senjata utama yang mampu menendang dan merobohkan musuh-musuhnya, termasuk manusia, hanya dengan sekali tendangan.
Kasuari Gelambir Ganda terdapat dua gelambir merah pada leher dengan kulit leher biru. Sedangkan Kasuari Gelambir Tunggal (Casuarius unappendiculatus), sesuai namanya hanya satu gelambir.
Satwa dilindungi dari kepunahan ini memakan buah-buahan, biasa hidup sendiri, dan berpasangan hanya pada musim kawin. Telur anak burung dierami Kasuari jantan.
Meski memiliki tubuh besar, ternyata tak banyak diketahui tentang burung endemik Papua ini. Apalagi spesies Kasuari Gelambir Tunggal (Casuarius unappendiculatus), dan Kasuari Kerdil (Casuarius bennetti).
Habitat dan penyebaran Casuarius unappendiculatus dan Casuarius bennetti di Papua dan Papua New Guinea, sedangkan Casuarius casuarius selain di Papua juga di Pulau Seram Maluku, dan Australia bagian timur laut. Berhabitat di daerah hutan dataran rendah termasuk di daerah rawa-rawa.
Populasi Kasuari tak diketahui pasti tetapi diyakini kian hari semakin mengalami penurunan. Karena itu IUCN Redlist memasukkan Gelambir Ganda dan Gelambir Tunggal dalam status konservasi Vulnerable (Rentan) sejak 1994.
Sedangkan Kasuari Kerdil berstatus konservasi Near Threatened (Hampir Terancam). Ancaman kepunahannya, lebih karena perburuan. Baik untuk mendapatkan daging, bulu atau telurnya.
Klasifikasi ilmiah: Kerajaan: Animalia; Filum: Chordata; Kelas: Aves; Ordo: Struthioniformes; Famili: Casuariidae; Genus: Casuarius; Spesies: Casuarius casuarius, Casuarius unappendiculatus dan Casuarius bennetti.
Referensi: http://www.iucnredlist.org; http://www.biolib.cz (Gambar Kasuari Gelambir Tunggal); http://www.mangoverde.com (Gambar Kasuari Kerdil); wikipedia.commons;
*******
Fotografer : John Doddy Hidayat.