“Sepuluh Tahun Rudy – Helmi”
Garutnews ( Senin, 20/02 – 2023 ).
Kalangan mahasiswa tergabung dalam PMII Garut berunjukrasa mengevaluasi produk kinerja Pemkab setempat selama menjelang sepuluh tahun terakhir dibawah kepemimpinan Bupati Rudy Gunawan beserta Wakilnya Helmi Budiman.
Suara kritis mahasiswa tersebut mengemuka sejak dari awal titik kumpul mereka di seputar Bundaran Simpang Lima kemudian bergerak menuju sekitar lingkungan Kantor Bupati, dan Gedung DPRD, Senin (20/02-2023).
Sedangkan kalangan jurnalis juga menulis ‘Refleksi Hari Jadi ke-210 Garut tahun 2023′ berikut ini ;
Meski saban tahun pembangunan di kabupatennya relatif menunjukkan perkembangan cukup baik, khususnya sarana maupun infrastruktur.
Namun hingga usianya ke-210 (16 Februari 2023), ternyata banyak hal masih menjadi ‘Pekerjaan Rumah’ bagi kabupaten berluas wilayah 306.519 hektare itu.
Yang hingga kini masih dengan capaian angka ‘Indeks Pembangunan Manusia” (IPM) penduduk-nya pada ranking terbawah. Bahkan nyaris menjadi juru kunci dari 27 kabupaten, dan kota di Provinsi Jawa Barat.
Sehingga nyaris pula tak ada kejutan signifikan dalam sepuluh tahun terakhir jika dibandingkan daerah lain.
Capaian IPM 2022-nya 67,41 poin, menjadikan hanya menempati ranking ke-25 dari kabupaten/kota di Jabar. Masih jauh dibandingkan rata-rata IPM Jabar mencapai 73,12 poin.
Disusul kondisi kemiskinan, pendidikan serta kesehatan juga masih menjadi persoalan membelenggu kabupaten terbagi 421 desa, dan 21 kelurahan pada 42 wilayah kecamatan tersebut.
Berdasar data BPS per 26 Desember 2022 menunjukkan, mencapai 276.670 penduduk miskin pada 2022 setara 10,42 persen.
Sebanyak 82.170 di antaranya berkatagori miskin ekstrem, tetapi hanya 64.130 pula di antaranya masuk Data Pensasaran ‘Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem’ (P3KE) sehingga harus ditindaklanjuti penanganannya.
Berlimpahnya ragam potensi ‘sumber daya alam’ (SDA) juga wisata yang semestinya diharapkan bisa menjadi lokomotif ekonomi, ternyata tak mampu mengatasi persoalan itu.
Malahan ironisnya, Garut semula pada awal abad ke-20 sempat dijuluki ‘Swiss van Java’ justru kini belum maksimal menjadi tujuan kunjungan wisatawan mancanegara.
Kemudian produk lanjutan Sensus Penduduk 2020 BPS menunjukkan, penduduk usia 15 tahun ke atas masih didominasi pendidikan SD/sederajat (43,95 persen).
Dari 100 penduduk 15 tahun ke atas, sekitar 44 warga menamatkan pendidikan SD/sederajat, 47 menamatkan SMP/SMA/sederajat, dan hanya empat menamatkan perguruan tinggi (PT). Padahal pendidikan salah satu kunci arah pembangunan SDM.
“Kendati demikian, ada kecenderungan peningkatan pendidikan ditamatkan penduduk generasi milenial”
Tingkat kesehatan pun masih rendah. Dampaknya terindikasi antara lain masih tingginya ‘Angka Kematian Bayi’ (AKB), dan ‘Angka Kematian Ibu Melahirkan’ (AKI).
Fenomena ini, tak terlepas dari masih tingginya usia perkawinan pertama perempuan berumur kurang atau sama dengan 16 tahun mencapai7,16 persen, serta tingginya proses kelahiran bayi ditolong non medis.
Banyak kasus perceraian perkawinan, kasus ‘kekerasan dalam rumah tangga’ (KDRT), kekerasan terhadap anak, dan perempuan, pengendalian DBD, TB, HIV/AIDS (ODHA), LGBT, merupakan sebagian persoalan sosial juga moral masih menonjol di Garut.
Padahal visi misi Pemerintahannya (2019-2024) mengusung ‘Garut yang Bertaqwa, Maju, dan Sejahtera’.
Diperparah kasus korupsi masih menjadi penyakit mesti mendapatkan perhatian serius. Dalam satu dekade terakhir, banyak pengaduan masyarakat berkaitan kasus dugaan korupsi masuk ke institusi aparat penegak hukum, baik ditangani maupun belum.
Sekadar contoh, Kejati Jabar dalam evaluasi kinerjanya mencatat, selama 2022, kasus dugaan tindak pidana korupsi paling banyak ditangani terjadi di wilayah Kabupaten Garut.
Meski Garut berhasil meraih penilaian opini ‘Wajar Tanpa Perkecualian’ (WTP) dari BPK RI sebanyak enam kali berturut-turut sejak 2015, namun setiap tahunya selalu ada temuan dalam Laporan Hasil Pemeriksaan BPK RI atas Keuangan Daerah Garut terindikasi tipikor.
Kejati Jabar juga sempat meyatakan, selama 2022, kasus dugaan tindak pidana korupsi paling banyak ditangani terjadi di wilayah Kabupaten Garut.
Barangkali tema “Purna Makarya Rucita Wibawa” diusung pada peringatan HJG tahun ini hanya menyatakan tuntasnya pemerintahan Rudy Gunawan-Helmi Budiman periode 2018-2024.
Bukan kesempurnaan visi-misi direalisasikan. Lantaran Garut masih menghadapi banyak isu krusial belum tertuntaskan. Sehingga laju pembangunan, dan daya saingnya masih tertinggal dengan daerah lain di Jabar.
Walaualam bi sawab.
******
Abisyamil/Fotografer : Abah John.