“Unggul dan Jujur, Tinjau Titik Bongkar 6,25 Ton Lembar Soal UN”
Esay/Fotografer : John Doddy Hidayat
Garut News ( Jum’at, 01/04 – 2016 ).

Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Provinsi Jawa Barat, Dr H. Asep Hilman mengakui pengelolaan dunia pendidikan khususnya di Indonesia mulai tingkat Sekolah Dasar atawa SD hingga perguruan tinggi, tak steril dari kepentingan.
Termasuk kepentingan politik, antara lain lantaran pelbagai komponen beserta elemennya pun berasal dari dunia pendidikan itu sendiri.
Sedangkan harapannya pada penyelenggaraan UN tahun ini, di antaranya bisa mewujudkan keunggulan dan kejujuran, tandasnya ketika didesak pertanyaan Garut News saat meninjau langsung titik bongkar sekitar 6,25 ton lembar soal UN SMA/SMK dan sederajat di pelataran halaman Disdik Kabupaten Garut, Jum’at (01/04-2016) sore.

Kembali didesak pertanyaan seluruh soal UN berupa “multiple choice” maupun memilih jawaban, sehingga bisa membelenggu kecerdasan murid sebab pilihan jawaban soal ditentukan pembuatnya, Asep Hilman antara lain katakan masih terdapatnya keterbatasan sumber daya, jika memproduk soal yang jawabannya secara esay.
Namun dia tetap mengharapkan pelaksanaan UN tersebut, bisa mewujudkan prestasi dan kejujuran, katanya.
Sebelumnya Kadisdik Jabar meninjau titik bongkar di Tasikmalaya, kemudian diagendakan langsung meninjau titik bongkar di Bandung.
Titik bongkar Garut, lembar soal UN diangkut dua unit truk box, diberangkatkan dari Cikarang Bekasi dan tiba di Garut sekitar pukul 15.00. Kemudian secara simbolis segel dan kunci box tersebut dibuka Kadisdik Jabar antara lain didampingi Kadisdik Garut, juga dihadiri anggota DPRD Garut.

Dalam pada itu, 26.816 siswa SMA/SMK di Kabupaten Garut siap mengikuti Ujian UN dijadwalkan dilaksanakan mulai Senin (04/04-2016). Terdapat 3.901 siswa di antaranya peserta “Ujian Nasional Berbasis Komputer” (UNBK).
Disdik kabupaten setempat, juga menyiapkan sembilan sekolah sebagai tempat penyelengaraan UNBK. Terdiri SMKN 1 Garut dengan 745 siswa, SMKN 3 (346 siswa), SMKN 4 (444 siswa), SMKN 9 (357 siswa), SMKN 10 (255 siswa), SMK YPPT (533 siswa), SMAN 1 (457 siswa), SMAN 11 (452 siswa), dan MAN 1 Garut (312 siswa).
Kepala Disdik Garut, Mahmud menyampaikan apresiasi dan penghargaan pada Kasdisdik Jabar, dan katakan pula, jumlah sekolah penyelenggara UNBK meningkat dibandingkan tahun sebelumnya hanya tiga sekolah.

Namun, katanya, sekolah menyelenggarakan UNBK ini masih terbatas di kawasan perkotaan sebab terbentur sarana prasarana dibutuhkan. Terutama menyangkut jaringan internet belum menjangkau kawasan pelosok.
“Kita berharap tahun mendatang semua sekolah bisa menyelenggarakan UNBK. Tetapi itu pun bergantung kemampuan sekolahnya. Karena bagaimanapun juga, pihak sekolah mesti menyiapkan sarana penunjang. Misalnya, ketersediaan komputer sebanyak sepertiga jumlah siswa, serta jaringan listrik dan internetnya,” ungkap Mahmud.
Mahmud menyerukan sekolah dan para siswa untuk mengikuti UN dengan jujur dan fokus belajar. Lantaran nilai UN itu berpengaruh terhadap jenjang studi lanjutan. Kendati hasil UN tak berpengaruh terhadap kelulusan siswa.

Dia pun mengingatkan para siswa agar tak memercayai orang menawarkan bocoran kunci soal jawaban UN.
Khusus bagi pihak sekolah, mengantisipasi kemungkinan terjadinya gangguan listrik, diharapkan mereka memersiapkan genset.
“Disdik melayangkan surat ke PLN dan meminta selama UN berlangsung tak ada pemadaman listrik. Khususnya di sekolah menyelenggarakan UNBK,” imbuhnya.
Selain itu, Disdik juga mengimbau setiap sekolah mengirimkan surat ke provider guna mengantisipasi kemungkinan terjadi gangguan jaringan internet.

Demikian pula berkaitan pengamanan peralatan komputer, pihak Disdik bekerja sama aparat kepolisian dan keamanan masing-masing sekolah.
Sedangkan pendistribusian soal UN, Mahmud menegaskan disebar pada masing-masing sekolah pada Jum’at begitu soal UN diterima di kantor Disdik Garut.
Pendistribusian soal ini, mendapatkan pengawasan dan penjagaan ketat aparat kepolisian. Dengan catatan, untuk SMA, naskah soal dibongkar lebih dulu di SMAN 11 Garut, untuk SMK di SMKN 1, dan untuk MA di MAN 1 Garut, katanya.
********
( nz, jdh ).