Garut News ( Selasa, 26/04 – 2016 ).
Fotografer : John Doddy Hidayat
Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kakesbangpol) Kabupaten Garut, Asep Suparman menolak mutasi seorang pejabat berinisial And dilantik Bupati Rudy Gunawan akhir pekan lalu.
Sebelumnya, And Sekretaris Kecamatan Singajaya. Pada Jum’at (23/04-2016) lalu, And bersama 77 pejabat eselon tiga dan empat dilantik bupati. Bakesbangpol merasa tak pernah mengajukan pengisian jabatan kosong atawa penambahan pegawai di lingkungannya ke “Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan” (BKPP) setempat.
“Pejabat Sekmat ditugaskan dan ditempatkan di Bakesbangpol ini tak pernah ada konfirmasi mau ditempatkan di posisi mana. Tiba-tiba datang menyodorkan surat penugasan. Maka saya tolak. Ini kan kesannya tempat kami seperti tempat pembuangan pejabat bermasalah. Apalagi Bakesbangpol akan menjadi instansi vertikal,” ungkap Kepala Bakesbangpol Kabupaten Garut Asep Suparman, Senin (25/04-2016).
Dia menyesalkan BKPP begitu gegabah menempatkan pejabat dirotasi mutasi tanpa berkoordinasi terlebih dulu dengan SKPD terkait. Apalagi, kasus serupa juga terjadi dalam mutasi rotasi sebelumnya.
Karena itu, Asep meminta BKPP bertanggung jawab atas persoalan tersebut. Dia pun meminta BKPP agar menarik lagi penugasan Sekmat Singajaya dari Bakesbangpol.
“Kami tetap tolak karena tak ada posisi jabatan kosong untuk diisi. Terserah kebijakan menempatkannya di mana,” tandasnya.
Kasus serupa juga terjadi pada lingkungan Dinas Kehutanan (Dishut) yang mesti menerima penugasan pejabat dari SKPD lain. Padahal dinas ini dalam kebingungan, lantaran terancam hilang dari Struktur Organisasi dan Tata Kerja (SOTK) Pemkab setempat sebagai dampak pelimpahan wewenang dari daerah ke provinsi.
bahkan yang lebih parah lagi, pada pelantikan pejabat itu, meski beberapa pejabat eselon empat baru menjabat dua bulan. Kendati ada pula dinonjobkan dengan alibi berkinerja buruk.
Kasus serupa terjadi pula di lingkugan Sekretariat DPRD serta Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil.
********
