“Kolaborasi Aparat dengan Masyarakat Diapresiasi Positif”
Garutnews ( Selasa, 12/10 – 2021 ).
Kini di Kabupaten Garut masih terdapat sekitar 10 ribu anak berkondisi stunting. Mereka bertinggi badan tak sesuai usianya, yang tersebar pada 42 wilayah kecamatan.
Demikian dikemukakan Wakil Bupati Helmi Budiman saat menghadiri Expose Data Hasil Bulan Penimbangan Balita (BPB) di Ballroom Hotel Harmoni Jalan Cipanas Tarogong Kaler.Menurutnya, angka anak stunting tersebut sekitar sekitar 4,8 persen dari jumlah balita di kabupaten setempat, terbilang menurun dibandingkan tahun-tahun sebelumnya sempat mencapai angka 5 persen, bahkan 6,4 persen.
Sehingga Helmi mengapresiasi kinerja aparatnya, dan peranserta masyarakat berkolaborasi dalam upaya menurunkan angka stunting selama ini.
Wabup juga meminta aparatur pemerintah kecamatan hingga aparatur pemerintahan desa/kelurahan, serta jajaran Dinkes, termasuk pula masyarakat umum agar terjun langsung memantau perkembangan anak-anak stunting.
“Kami memiliki data 4,8 persen memang stunting, itu membutuhkan perhatian,” imbuh Helmi Budiman, Selasa (12/10-2021).
Kepala Dinkes Maskut Farid menyebutkan evaluasi data penimbangan berat badan anak stunting dilakukan berkala sekitar enam bulan setiap tahun.
Berdasar hasil evaluasi data sekitar Februari dan Agustus 2021 diketahui angka anak stunting mengalami penurunan.
“Tinggal PR (pekerjaan rumah)-nya, bagaimana yang terdata ini kita bisa selesaikan. Kita bisa kurangi stuntingnya. Sehingga diharapkan enam bulan ke depan, tak stunting lagi,” imbuhnya pula.
Dikemukakan, data tersebut mencakup by name by address di setiap desa/kelurahan pada setiap kecamatan.
***
Abisyamil/Ilustrasi Fotografer : John.