Garut News ( Senin, 22/12 – 2014 ).
Kalangan pengelola atawa praktisi pariwisata di Kabupaten Garut, dipastikan berharap musim liburan panjang anak sekolah, natal dan pergantian tahun bisa menjaring keuntungan dari peningkatan kunjungan wisatawan.
Namun asa tersebut, juga bisa jadi terganjal cuaca musim hujan kerap tak bersahabat. Hujan deras, angin kencang, banjir, serta longsor dapat mengancam setiap saat.
Apalagi banyak daerah tujuan wisata andalan di kabupaten ini, objek wisata alam pada kawasan rawan bencana.
Titik lokasi berkondisi rawan bencana, terutama longsor, terdapat sepanjang lintasan ruas badan jalan hingga pada kawasan objek wisata itu.
Berdasar Peta Prakiraan Wilayah Potensi Terjadi Gerakan Tanah pada November dan Desember 2014 di Jawa Barat, bersumber Badan Geologi, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi seluruh 42 wilayah kecamatan di Kabupaten Garut tergolong berpotensi terjadi gerakan tanah atau longsor bertingkat kerentanan gerakan tanah Menengah hingga Tinggi.
Mengantisipasi peristiwa tak diinginkan dari kemungkinan tingginya tingkat kunjungan wisatawan pada musim liburan panjang tersebut, Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) menggelar rapat dengan lingkup Seksi Konservasi Wilayah V Garut.
Di antaranya, direkomendasikan agar pengunjung tak memaksakan diri berkunjung ke objek-objek wisata Taman Wisata Alam (TWA) di musim hujan ini berpotensi membahayakan keselamatan jiwa.
“Perubahan cuaca sekarang sangat ekstrim. Hujan terus menerus. Dikhawatirkan longsor, dan perubahan angin bisa mendadak sontak menjadi puting beliung. Maka diharapkan pengunjung jangan memaksakan berkunjung ke TWA yang dapat membahayakan keselamatan jiwa. Apalagi, camping (berkemah),” imbuh Kepala Seksi Konservasi Wilayah V Garut Toni Ramdhani menyerukan, Senin (22/12-2014).
Dikemukakan, menghadapi kemungkinan terjadinya lonjakan pengunjung pada musim liburan panjang akhir 2014 ini, pihaknya juga meminta bantuan dari Bidang Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA) Wilayah III Ciamis untuk penambahan jumlah petugas di tempat wisata atau TWA berada di bawah pengelolaan BBKSDA.
Seperti TWA Kawah Talaga Bodas Pangatikan, TWA Kawah Gunungapi Papandayan Cisurupan, dan TWA Gunungapi Guntur Kecamatan Tarogong Kaler.
Kewaspadaan terutama harus dimiliki para pengunjung TWA Kawah Gunungapi Papandayan. Gunungapi berketinggian sekitar 2.665 mdpl sejak 2011 lalu hingga kini berstatus Waspada dengan kegempaan terus berfluktuatif.
Berstatus Waspada tersebut, PVMBG bahkan merekomendasikan pada radius seribu meter dari bibir kawah kudu bebas dari beragam aktivitas manusia.
*******
Noel, Jdh.