Esay/Fotografer : John Doddy Hidayat
Garut News ( Rabu, 26/10 – 2016 ).

Ketika kupu-kupu betina membuahkan telur, dipastikan sebelumnya melalui proses panjang yang saling memikat, kemudian bisa melangsungkan perkawinan dengan kupu-kupu jantan.
Meski berlangsung hingga selama belasan menit, namun tak saling melukai keindahan kepak sayapnya masing-masing, bahkan pada siklus ekologinya juga saling menguntungkan dengan jenis satwa lainnya.
Kemudian berlangsung perkawinan hingga selama tiga jam lebih, saat kawin nyaris seluruh energi kupu-kupu jantan habis ditumpahkan.
Sehingga beberapa saat paska perkawinan, kupu-kupu jantan menemui ajalnya.

Sedangkan kupu-kupu betina masih bisa terbang hingga sejauh radius lima kilometer, sambil mencari tempat nyaman dan aman guna membuahkan telurnya.
Beberapa saat pasca bertelur, kupu-kupu betina inipun, menemui ajalnya.
Sehingga kelanjutan siklus ekologinya, telur menjadi ulat kemudian menjadi kepongpong dan meretas menjadi kupu-kupu.
Kerap beda dengan manusia, umumnya indah saling menawan mengawali pertemuan, namun acap pula berakhir dengan pertikaian.

Kupu-kupu tergolong ke dalam ordo Lepidoptera, atau ‘serangga bersayap sisik’ (lepis, sisik dan pteron, sayap).
Sebenarnya, kupu-kupu dewasa mampu hidup selama seminggu maupun hampir setahun tergantung pada spesiesnya.
Kebanyakan spesies melalui tingkat larva yang agak lama, terdapat pula yang mampu menjadi dorman ketika dalam tingkat pupa atawa telur supaya bisa mengarungi musim dingin.
Kupu-kupu bisa bertelur sekali maupun banyak kali setiap tahun. Jumlah keturunan setahun berbeda pada pengaruh iklim, sedangkan kupu-kupu yang tinggal di daerah tropis mampu bertelur lebih sekali dalam setahun
Larva kupu-kupu, yaitu ulat, memakan daun tumbuhan dan menghabiskan seluruh waktunya sebagai beluncas untuk mencari makanan.

Kebanyakan beluncas adalah maun, tetapi ada beberapa spesies seperti Spalgis epius dan Liphyra brassolis yang memakan serangga.
Beberapa larva, terutama yang tergolong dalam Lycaenidae, menjalin hubungan yang saling menguntungkan dengan semut.
Beluncas berhubungan dengan semut melalui penggunaan getaran dipancarkan melalui substrat di samping merembeskan sinyal kimia.
Semut sedikit banyak melindungi larva ini; sebagai balasan, larva menolong semut mengumpulkan rembesan madu.
Ulat dewasa kemudian menjadi kepongpong, selanjutnya membidani kelahiran kupu-kupu yang cantik, juga lucu.
*********
Pelbagai Sumber.