Garut News ( Kamis, 15/05 – 2014 ).

Inilah, fenomena rumah sebagian besar penduduk berdindingkan jagung kering, di Desa Pangeureunan, Kecamatan Balubur Limbangan, Kabupaten Garut, Jawa Barat.
Lantaran selama ini, mereka bercocok tanam jagung antara lain terkait kecocokan kondisi tanahnya, hingga bertanam jagungpun memenuhi pekarangan rumah mereka.

Ironisnya, produktivitas jagung pipilan menjadi unggulan masyarakat petani setempat tersebut.
Proses pengelolaannya, juga selama ini hanya bisa dilakukan secara manual, atawa tradisional turun-temurun.
Sebelum jagung dikeringkan dengan cara dijemur pada tengah lintasan jalan desa yang relatif sempit itu.

Terlebih dahulu dikeringkan dengan cara digantung berjajar pada dinding rumah.
Sehingga dinding rumah penduduk ini, nyaris mengesankan hanya berlapiskan gantungan jagung kering.
Kemudian diproduk menjadi pipilan, selanjutnya dikemas pada setiap karung.
Dikumpulkan dengan moda angkutan sepeda motor, barulah dijual dan bisa mendatangkan uang.

Rutinitas denyut perekonomian masyarakat petani itupun, selama ini pula nyaris tak ditunjang kondisi infrastruktur memadai.
Kondisi lintasan ruas badanĀ jalan desa masih banyak amburadul, juga diperparah kondisi sarana-prasarana produktivitas lainnya, nyaris mengesankan tak dipedulikan Pemkab setempat.
Desa Pangeureunan, Balubur Limbangan, Garut, Jawa Barat, berbatasan dengan Kabupaten Sumedang.
*******
Esay/ Foto : John Doddy Hidayat.