“ Meski Sangat Tergopoh-gopoh, Paksakan Diri Antar Anak Bersekolah“
Esay/Fotografer : John Doddy Hidayat
Garut News ( Senin, 18/07 – 2016 ).

Ambu, seorang nenek tua renta meski berkondisi sangat tergopoh-gopoh.
Masih juga memaksakan diri mengantar cucu kesayangannya bersekolah, pada hari pertama dimulainya tahun pelajaran 2016/2017 ini, Senin (18/07-2016), seusai liburan panjang Lebaran Idul Fitri 1437 H/2016.
Dia mengaku takut mendapat sanksi atawa hukuman Pak Menteri.
Lantaran katanya “Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan” (Kemendikbud) “mewajibkan” para orang tua mengantarkan anaknya ke sekolah.

“Siapa lagi yang mengantar anak ini, kedua orang tuanya sibuk bekerja, sedangkan pembantu tak ada, jangankan punya pembantu, memenuhi mahalnya biaya pendidikan pun susahnya minta ampun,” ungkap Ambu.
Kata Ambu, “enak ya banyak pejabat bisa antar jemput anak menggunakan mobil rakyat, termasuk mengantar jemput istri ke pasar”.
Bahkan ungkapnya pula, semakin tak tahu malu, ada istri pejabat di komplek perumahan menyopir mobil dinas suaminya, hilir mudik pergi berbelanja, atawa jalan-jalan.

Sedangkan rakyat jelata, hanya bisa menyaksikan kelakukan “centil” istri pejabat yang gaji dan biaya makannya pun bersumber dari uang rakyat, padahal mereka itu sebenarnya abdi masyarakat atawa “jongos” nya rakyat.
Tetapi kenyataannya malahan menjadi dijungkir-balikan.
Pantauan Garut News antara lain menunjukkan pula, banyaknya murid dan orang tua mereka berdatangan ke sekolah, tetapi terdapat beberapa sekolah yang gurunya tak ada di sekolah.
Lantaran sang guru pun mengantarkan anaknya bersekolah ke lokasi lain, ….aya-aya wae.. bro.
*********