
“Spirit 212 Untuk Palestina Merdeka”
Garut News ( Jum’at, 15/12 – 2017 ).

Seorang ibu berusia baya, meski dengan beban berat menggendong anaknya dan sempat diguyur hujan. Namun tetap bersemangat ikut serta long mach dari Alun Alun Garut menuju gedung DPRD kabupaten setempat, Jum’at (15/12-2017), berunjuk rasa membela penderitaan Rakyat Palestina.
Dia bersama ratusan bahkan ribuan Umat Islam tergabung “Aliansi Masyarakat Peduli Kemanusiaan” (AMPK) Kabupaten Garut, mengecam keras keputusan politik Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel sekaligus memerintahkan memindahkan Kedubes AS dari Tel Aviv ke Kota Suci tersebut.

Sejauh sekitar lima kilometer lintasan jalan dilalui para pengunjukrasa, mereka secara bergantian berorasi sangat menyesalkan juga menghujat kecongkakan Presiden Donald Trump, yang dinilai bisa menuai kebenciuan bahkan permusuhan berkepanjangan.
Pengunjuk rasa pun mendesak DPRD Kabupaten Garut segera pro aktif mengusung aspirasi AMPK, membatalkan keputusan politik Trump yang dinilai sangat sepihak.

Selain itu, mendesak pula DPRD serta institusi teknis terkait, agar segera menarik peredaran buku IPS Kelas 6 SD terbitan Yudistira.
Lantaran terbukti secara faktual menuliskan Ibu Kota Israel adalah Yerusalem.
Sedangkan Negara Palestina tertulis di buku ini tak memiliki ibu kota.

Di depan pintu gerbang utama gedung DPRD Kabupaten Garut, ikut serta berorasi Ketua dan Sekretaris Komisi D, dan dari Fraksi Gerindra.
Mereka sangat mengecam keras kecerobohan Presiden Amerika tersebut.
Sedkaligus mengutuk keras kekejaman Israel selama ini terhadap Rakyat Palestina.

Bahkan Sekretaris Komisi D, Karnoto antara lain menyatakan kini layak dihentikannya hubungan diplomatik RI dengan USA.


********
Esay/Fotografer : John Doddy Hidayat.