Esay/Fotografer : John Doddy Hidayat
Garut News ( Kamis, 26/10 – 2017 ).

********* Honorarium setiap seluruh “Tenaga Kerja Kontrak” (TKK) pada lingkungan Pemkab/Setda Garut, Jawa Barat, selama ini selain sangat rendah (Rp400 ribu/bulan), atau di bawah UMK. Juga kerap menjadi ‘telat” dibayarkan terutama bagi TKK di lingkungan Kantor Kelurahan/Kecamatan.
Menurut pengakuan TKK pada seluruh kantor kelurahan, honorariumnya setiap bulan bisa lancar diperoleh ketika masih dikelola di lingkungan Setda, namun setelah dialihkan ke kantor kecamatan malahan sering telat dibayarkan setiap bulannya, bahkan acap pula dibayarkan setiap dua hingga tiga bulan sekali.
“Telatnya proses pembayaran honorarium yang nilainya tak seberapa tersebut, sangat menyakitkan perasaan. Lantaran semakin mengesankan sama sekali tak menghargai kinerja TKK yang selama ini pula telah belasan hingga puluhan tahun mengabdikan diri,” ungkap mereka, Kamis (26/10-2017).
Dari pihak kecamatan yang enggan disebut namanya katakan, sistem penggajian TKK beda dengan PNS. PNS menerima gaji terlebih dahulu kemudian bekerja setiap bulannya, sedangkan TKK bekerja dahulu kemudian menerima honorarium per bulan.
Sedangkan mengenai keterlambatan pembayaran honorarium TKK, lantaran prosesnya antara lain absensi kehadiran kerjanya harus dikumpulkan dahulu dari setiap kelurahan, katanya.
Dalam pada itu, UMK Kabupaten Garut 2017 bernilai Rp1.538.909,00 atau dibawah UMK tetangga terdekatnya Kabupaten Tasikmalaya bernilai Rp1.767.686,00 serta Kota Tasikmalaya dengan UMK Rp1.776.686,00
Demikian berdasar penetapan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, Senin sore (21/11-2016), yang menandatangi upah minimum kabupaten/kota (UMK) 2017 di Provinsi tersebut, yang tertuang dalam Keputusan Gubernur (Kepgub) Nomor 561/Kep.1191-Bangsos/2016.
Sedangkan UMK tertinggi di provinsi ini, Kabupaten Karawang Rp3.605.901, terendah Kabupaten Pangandaran 1.433.901. Sehingga rata-rata nilai UMK Jabar 2017 Rp2.324.555,33 sen, diberlakukan sejak 1 Januari 2017.

********* UMK Garut 2017 itu, hanya meningkat Rp117.284 dari semula UMK kabupaten setempat 2016 tersebut bernilai Rp1.421.625 menjadi Rp1.538.909,00 pada 2017.
Penentuan UMK ini, juga berdasar “Peraturan Pemerintah” (PP) Nomor 78/2015 Tentang Pengupahan. Dengan rumus penentuannya, UMK Garut 2016 x (PDB + inflasi x Rp1.421.625).
Berikut daftar UMK 2017 Jawa Barat:
1. Kabupaten Majalengka Rp. 1.525.632,00
2. Kota Cirebon Rp. 1.741.682,96
3. Kabupaten Cirebon Rp. 1.723.578,15
4. Kabupaten Kuningan Rp. 1.477.352,70
5. Kabupaten Indramayu Rp. 1.803.239,33
6. Kabupaten Garut Rp. 1.538.909,00
7. Kabupaten Tasikmalaya Rp.1.767.686,00
8. Kota Tasikmalaya Rp. 1.776.686,00
9. Kabupaten Ciamis Rp. 1.475.792,82
10. Kota Banjar Rp. 1.437.522,11
11. Kabupaten Pangandaran Rp1.433.901,15
12. Kota Depok Rp.3.297.489,00
13. Kabupaten Bogor Rp. 3.204.551,81
14. Kota Bogor Rp. 3.272.143,00
15. Kab Sukabumi Rp. 2.376.558,39
16. Kota Sukabumi Rp. 1.985.494,00
17. Kabupaten Cianjur Rp. 1.989.115,00
18. Kota Bandung Rp. 2.843.662,55
19. Kab Bandung Rp. 2.463.461,49
20. Kab Bandung Barat Rp. 2.468.289,44
21. Kab Sumedang Rp. 2.463.461,49
22. Kota Cimahi Rp. 2.463.461,00
23. Kota Bekasi Rp. 3.601.650,00
24. Kab Bekasi Rp. 3.530.438,44
25. Kab Karawang Rp. 3.605.272,00
26. Kab Purwakarta Rp. 3.169.549.17
27. Kabupaten Subang Rp. 2.327.072,00
**********