Garut News ( Kamis, 29/01 – 2015 ).
Janji manis Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, mengenai bantuan berupa konpensasi dijadikannya sebagian besar wilayah Garut sebagai Kawasan Lindung, kini dipertanyakan atawa ditagih Pemkab Garut.
Lantaran, berdasar Perda Jabar No 22/2010 tentang “Rencana Tata Ruang Wilayah” (RTRW) Jabar, dari 307.407 hektare total luas wilayah Garut, sebesar 81,39% wilayah tersebut ditetapkan kawasan lindung.
Sehingga, pengembangan wilayah kawasan hutan maupun luar kawasan hutan, diarahkan sebagai kawasan konservasi berdukungan utama sektor agrobisnis, pariwisata, dan kelautan.
Sebagaimana termaktub pada Perda No 29/2011 tentang RTRW Kabupaten Garut 2011-2031.
Wakil Bupati Helmi Budiman mengatakan, Heryawan sempat menjanjikan memberi bantuan konpensasi terkait kawasan lindung itu, ketika dirinya dilantik tahun lalu.
“Tak ada salahnya kalau Pak Gubernur diingatkan. Luas hutan Garut terluas di Jawa Barat. Wajar kalau Garut diperhatikan dan dibantu provinsi,” imbuh Helmi, menyerukan baru-baru ini.
Apalagi, masih banyak isu strategis seputar pengelolaan kawasan hutan hingga kini masih belum terpecahkan.
Di antaranya belum maksimalnya pemanfaatan sumber daya hutan, banyaknya lahan kritis, dan gangguan terhadap kawasan hutan.
Menurut dia, pengelolaan kawasan hutan lestari bisa mendatangkan banyak manfaat. Juga jika kawasan hutan dirusak, dampaknya sangat dahsyat dirasakan antar generasi, seperti banjir atau longsor, katanya.
“Banjir melanda enam kampung Cikajang kemarin itu ternyata terjadi akibat ada lahan PDAP (Perusahaan Daerah Agrobisnis dan Pertambangan) provinsi sekitar 50 hektare berkemiringan 40 derajat di arah hulu. Di sana mestinya ditanami kayu, malahan dijadikan lahan sayuran. Tetapi sekarang masyarakat sepakat lahan tersebut kita minta dijadikan Hutan Rakyat,” katanya pula.
Dikemukakan, butuh keseriusan menangani pengelolaan kawasan hutan. Potensi sumber daya hutan bisa dimanfaatkan pun cukup besar bagi peningkatan kesejahteraan hidup masyarakat.
“Baik berupa kayu maupun nonkayu, serta jasa lingkungan seperti wanawisata,” ungkap helmi.
********
Noel, Jdh.
