Harga Beras Pasar Andir Rp12 Ribu/kilogram

0
60 views

Garut News ( Ahad, 01/03 – 2015 ).

Proses Pengolahan Sawah di Garut, Jawa Barat.
Proses Pengolahan Sawah di Garut, Jawa Barat.

Harga beras yang beredar di Pasar Andir Bayongbong, Garut, Jawa Barat, mencapai Rp12 ribu per kilogram, meski pada wilayah tersebut merupakan salah satu sentra produksi komoditi ini.

Demikian dikemukakan Ketua “Ikatan Warga Pasar” (Iwapa) setempat, Arif Syarifudin kepada Garut News, Ahad (01/03-2015).

Dikatakan, terjadinya kenaikan harga juga antara lain dialami pada mata dagangan ikan mas, kini mencapai Rp29 ribu per kilogram.

Lantaran selama ini dipasok dari Cirata, namun sejak berlangsung musim penghujan mengalami penurunan produksi, katanya.

Padahal semula masih bisa diperoleh dengan harga Rp27 ribu, bahkan sebelumnya Rp25 ribu per kilogram.

Dikemukakan, sedikitnya 514 pedagang korban kebakaran Pasar Andir, masih kerap mendesak Pemkab setempat agar merealisasikan janji Bupati Rudy Gunawan, bisa segera membangun pasar permanen pada 2015 ini.

Lantaran pasca diranggas kobaran api, Rabu (17/09-2014) malam, sejak sekitar pukul 20.00 WIB itu, hingga kini masyarakat pasarnya masih masih menempati sarana pasar darurat.

Setelah terbakarnya 103 kios pada Blok A, kemudian 324 kios Blok B, 36 kios Blok C, serta 51 los PKL, menelan kerugian sekitar Rp25 miliar.

Termasuk terdapat 41 kios korban kebakaran terpaksa dievakuasi, ungkapnya. Sedangkan total kios di pasar ini mencapai 732 unit, serta 180 los PKL.

Di antaranya 60 persen para pedagang masih memiliki utang piutang pada lembaga perbankan, seperti pada BRI, Mandiri, bjb, Danamon, Bank Pundi, Mentari, BPR, juga pada ULaM.

Sedangkan sekitar 25 persen pedagang PKL juga memiliki utang piutang pada jasa-jasa rentenir.

Pada Pasar Andir Bayongbong terdapat pula dua pedagang grosir seluruh omsetnya terbakar, padahal setiap hari nilai jual komoditinya masing-masing bisa mencapai ratusan juta rupiah.

“Kami sangat mengharapkan janji manis bupati itu segera direalisasikan membangun kembali pasar permanen pada 2015 ini, lantaran target pendapatan asli daerah (PAD) 2014 telah terlunasi pula,” imbuh Arif Syaripudin, menyerukan.

********

Esay/Foto : John Doddy Hidayat.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here