“Gepeng” Masih Bertengger Pada Kisaran Rp55 Ribu

0
102 views

Garut News ( Jum’at, 10/10 – 2014 ).

Akhmad Wahyudin, SE Pantau Langsung Perkembangan Harga di Pasar.
Akhmad Wahyudin, SE Pantau Langsung Perkembangan Harga di Pasar, Jum’at (10/10-2014).

Hingga pasca Lebaran Idul Adha 1435 H/2014, Jum’at (10/10-2014) pagi, harga cabe merah gepeng di Pasar Ciawitali Guntur, Garut, Jawa Barat, masih bertengger pada kisaran Rp50 ribu hingga Rp55 ribu per kilogram.

Bahkan beberapa hari sebelumnya, jenis komoditi ini sempat menembus harga Rp60 ribu per kilogram, ungkap salah seorang pedagangnya, Emi(37).

H. Dayat, S.Sos
H. Dayat, S.Sos

Informasi harga tersebut mengemuka ketika Kepala UPTD Disperindag Pasar Tarogong Kidul, H. Dayat, S.Sos bersama Kepala Subag Tata Usahanya, Akhmad Wahyudin, SE menyelenggarakan pemantauan harga.

Malahan terjadinya kenaikan harga itu, berlangsung sejak menjelang Lebaran Idul Adha 1435 H/2014, pada Selasa (30/09-2014) harganya mencapai Rp32 ribu per kilogram.

Padahal sebelumnya bisa diperoleh dengan harga Rp28 ribu per kilogram.

Diperoleh informasi penyebab kenaikan harga jenis mata dagangan ini, di antaranya lantaran terdapat banyak petani mengalami gagal panen cabe merah gepeng, katanya.

Saat ini selain “gepeng”, cabe rawi keritingpun harganya iku-ikutan merangkak naik, dari semula Rp16 ribu per kilogram, menjadi Rp25 ribu per kilogram, ungkap Wahyudin.

Sedangkan harga ayam potong pada Jum’at (10/10-2014), kembali seperti sedia kala Rp26 ribu per kilogram, meski beberapa hari lalu sempat “nerekel” atawa naik pada harga Rp32 ribu per kilogram, katanya pula.

Harga sayuran Kol Masih Normal.
Harga sayuran Kol Masih Normal.

Kepala UPTD H. Dayat pada bagian lain keterangannya juga mengakui, “peunteun” maupun nilai kebersihan pasar ini sempat melorot.

Lantaran ketika itu, kondisi tempat pembuangan sampah sementaranya belum direhabilitasi, sehingga nyaris menyerupai rawa berkedalaman lebih satu meter.

Diperparah kondisi sangat berbau menyengat hidung, juga kondisi drainasenya banyak mampat.

Tetapi kini telah diperbaiki, sehingga optimis bisa mendongkrak “peunteun” kebersihannya, ungkap H. Dayat pula.

Pasar Ciawitali Guntur diresmikan Kantor UPTD nya pada Maret 2016 oleh H. Agus Supriadi, memiliki 1.700 kios di atas tanah seluas sekitar satu hektare.

Tetapi kios yang buka beroperasi hanya sekitar 60 persen, lantaran antara lain dijadikan gudang.

Sedangkan pemiliknya berjualan pada lapak “pedagang kaki lima” (PKL) di bagian depan pasar.

******

Esay/Foto : John Doddy Hidayat.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here