Gebyar Budaya HJG Menuai Kekecewaan Banyak Kalangan

Gebyar Budaya HJG Menuai Kekecewaan Banyak Kalangan

802
0
SHARE
Bupati Purwakarta Kehausan Saat Antri Menunggu Giliran Tampil Berkanaval Gebyar Budaya Semarakan HJG 2017.

“Diguyur Hujan Deras Berangin Kencang”

Fotografer : John Doddy Hidayat

Garut News ( Kamis, 23/02 – 2017 ).

Bupati Purwakarta Kehausan Saat Antri Menunggu Giliran Tampil Berkanaval Gebyar Budaya Semarakan HJG 2017.
Bupati Purwakarta Terduduk di Lintasan Jalan A.Yani Lantaran Kehausan Saat Antri Menunggu Giliran Tampil Berkanaval Gebyar Budaya Semarakan HJG 2017.

Ternyata banyak kalangan dikecewakan penyelenggaraan Gebyar Budaya rangkaian peringatan Hari Jadi ke-204 Kabupaten Garut maupun HJG 2017, pada sepanjang lintasan ruas badan Jalan Ahmad Yani, serta Alun alun di wilayah Kecamatan Garut Kota, Rabu (22/02-2017).

Dengan ragam keluhan mengemuka, di antaranya berubah-ubahnya acara pelaksanaan tak sesuai agenda dijadwalkan semula, tak tepatnya waktu penyelenggaraan, hingga pengaturan seputar arena pagelaran. Bahkan sempat diwarnai peristiwa raibnya salah satu bendera dari sejumlah bendera negara lain dibawa utusan kedutaannya sebagai tamu undangan.

Rombongan Atraksi Seni Budaya dari Kalimantan.
Rombongan Atraksi Seni Budaya dari Kalimantan.

Mereka juga merasakan Gebyar Budaya digelar tak sesuai dibayangkan sebelumnya.

Padahal helatan tersebut tak hanya menampilkan gelaran seni tradisional dari 22 seni unggulan kabupaten setempat, dan kesenian kecamatan, gelaran lima seni unggulan persembahan kabupaten/kota di Provinsi Jawa Barat.

Melainkan juga gelaran seni budaya persembahan limna provinsi lainnya, serta gelaran seni budaya persembahan empat negara mewakili empat benua.

Bahkan Kabupaten Purwakarta pun memeriahkannya dengan rombongan keseniannya dipimpin langsung Bupati Dedi Mulyadi, mendapatkan apresiasi positip masyarakat.

Sangat Memukau Atraksi Seni Budaya Dari "Pakidulan" (Selatan Garut).
Sangat Memukau Atraksi Seni Budaya Dari “Pakidulan” (Selatan Garut).

Namun lantaran ketidakjelasan penyelenggaraan, banyak warga memilih pulang lebih awal sebelum acara usai.

Ironisnya pula, langkah tersebut pun diikuti sejumlah pejabat sebelumnya duduk cantik di panggung kehormatan.

Malahan tamu dari utusan kedutaan sejumlah negara asing juga memilih meninggalkan panggung di tengah acara gelaran masih berlangsung.

Kian diperparah seorang di antara mereka sempat kecewa berat sebab bendera negaranya sebelumnya terpasang dengan bendera negara lainnya ternyata menjadi raib tanpa ada mengetahui.

Pak Tua Dari Pakidulan Garut, Menari Histeris Semarakan Hari Jadi ke-2014 Garut.
Pak Tua Dari Pakidulan Garut, Menari Histeris Semarakan Hari Jadi ke-2014 Garut.

“Suasananya sih ramai, tapi enggak jelas. Yang kita nikmatinya. Nonton juga enggak leluasa. Peserta gelaran dengan penonton enggak ada jarak. Jadinya, mereka juga kelihatan enggak nyaman atraksinya. Paling-paling depan panggung kehormatan,” kata Ana (48) penduduk Ciwalen.

Selain itu, ungkap dia, hilir mudiknya para penonton pun terkesan dibiarkan tak ada mengatur. Terutama di belakang panggung kehormatan tempat Bupati besertapejabat lainnya berada. Padahal jumlah warga menonton jauh lebih sedikit dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

Jarak antarpeserta gelaran, kirab, maupun devile juga terbilang terlalu rapat. Ditambah warga bolak balik menyeberang memotong rombongan peserta dengan cukup leluasa. Sebagian mereka berfoto selfie bahkan sebelum peserta tampil di depan panggung utama/kehormatan.

Semarak Peringatan HJG 2017.
Semarak Peringatan HJG 2017.

“Warga dibiarkan berdesak-desakan tanpa ada petugas mengatur. Untung saja enggak adakorban pingsan terhimpit kehabisan napas. Tema acaranya sih gagah-berani  “Mapag Abad Kadigjayaan”. Dana dihabiskan so pasti besar. Tetapi kok seperti ini ?” katanya.

Bupati Rudy Gunawan berharap melalui acara Gebyar Budaya maka seni budaya terdapat di kabupatennya bisa lestari. Tak hilang karena tak dipelihara.

Dia mengajak seluruh masyarakat mewujudkan tujuan Garut yakni Garut Tata Tentrem Kerta Raharja.

“Saya yakin kalau kita semua gotong royong, seiya sekata, dan punya tekat Garut maju di segala bidang, maka sungguh-sungguhlah melaksanakan tugas kita di bidangnya masing-masing. Dengan Mapag Abad Kadigjayaan, ayo kita buktikan 5-10 tahun mendatang, Garut jadi kabupaten gemilang di Jawa Barat,” katanya/

“Diguyur Hujan Deras Berangin Kencang”

Helaran Gebyar Budaya.
Helaran Gebyar Budaya.

Tingginya intensitas curah hujan deras disertai angin kencang mengguyur arena Garut Festival (Pameran SKPD dan Pameran Pariwisata Industri Kreatif) seusai dibuka resmi Bupati Garut, Rabu (22/02-2017) sore.

Sehingga, menjadikan banjir “cileungcang” menggenang pada sejumlah titik lokasi. Demikian pula pada helatan kesenian di panggung utama pameran sebelah barat Alun alun Garut dihentikan. Sejumlah anjungan peserta pameran juga terpaksa menghentikan aktivitas mereka.

“Waduh kecewa banget. Tadi saya tunggu-tunggu Bupati akan datang, ternyata tidak. Bupati hanya datang pada anjungan Disperindag. Sekarang hujan deras lagi, ah lebih baik tutup saja. Pengunjung juga enggak bakalan datang,” ungkap seorang pengelola anjungan.

Padahal, katanya, biasanya Bupati Garut bersama pejabat lain selalu berkeliling menyambangi setiap seluruh anjungan pada setiap penyelenggaraan pameran HJG.

********

(NZ, Jdh).

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY