Esay/Fotografer : John Doddy Hidayat
Garut News ( Senin, 29/02 – 2016 ).

Ketua Umum “Majelis Ulama Indonesia” (MUI) Kabupaten Garut terpilih masa bhakti 2016-2021 KH. Sirojul Munir menyatakan, persoalan di daerahnya dinilai sangat komplek. Mulai dari masalah moralitas, penyimpangan perilaku hingga indikasi kian merebak-maraknya aliran sesat.
Kini terindikasi kuat pula terdapat sekitar 20 kelompok aliran sesat, umumnya mereka mengatasnamakan Islam. Tetapi malahan justru juga diindikasikan terdapat unsur penodaan terhadap Agama Islam.
Sehingga seluruh jajarannya selain memprioritaskan antisipasi penyebaran paham radikalisme, serta upaya penanggulangan aliran sesat, tandas Kiayi akrab disapa Ceng Munir tersebut kepada Garut News di ruang kerjanya, Senin (29/02-2016), seusai seluruh kepengurusannya dikukuhkan Ketua Umum MUI Provinsi Jawa Barat, KH Prof Rahmat Syafei.
Sedangkan program lainnya segera direalisasikan, di antaranya sosialisasi kepengurusan termasuk tugas pokok dan fungsi MUI kepada ormas -ormas Islam, dan masyarakat luas, serta keterpaduan jalinan kemiteraan dengan setiap seluruh institusi pemerintahan, dan kemasyarakatan.
Pada kepengurusan MUI saat ini, terdapat 17 komisi dengan total seluruh personil 70 orang, sedangkan sebelumnya terdapat sembilan komisi.
Khusus upaya antisipasi penyebaran radikalisme, dan penanggulangan aliran sesat, pihaknya antara lain bakal merancang Fatwa kemudian segera disampaikan maupun direkomendasikan kepada MUI Provinsi Jawa Barat.
“Antara lain diawali kajian menyeluruh mengenai penentuan apa saja indikator aliran sesat itu,” ungkapnya.
*******