Garut News ( Jum’at, 28/03 – 2014 ).
Gubernur Ahmad Heryawan katakan, Kabupaten Garut bisa dijadikan pelopor pemanfaatan energi terbarukan dari pengolahan kemiri sunan.
Guna dijadikan biofuel, atawa setara minyak solar bahan bakar mesin Diesel.
“Kini saatnya masyarakat mulai hentikan ketergantungan pada minyak bumi. Kini saatnya merintis keluar zona ketergantungan sumber energi fosil,” katanya pada “Diskusi Pengembangan Energi Terbarukan Berbasis Kemiri Sunan” di Gedung Pendopo Kabupaten, Kamis (27/03 – 2014).
Helatan digelar masyarakat Asgar (Asli Garut) Jaya itu, menyusul Garut daerah berketinggian paling cocok pengembangan pohon kemiri sunan di Jawa Barat, katanya pula.
Malahan, selama ini pun Pemkab setempat mendukung budidaya pohon kemiri sunan tersebut, melaui penyiapan lahan seluas 100 hektar.
“Garut sangat memungkinkan budidayakan kemiri sunan, sejalan komitmen Bupati Garut 100 hektar,” ungkap Gubernur.
Dikemukakan, manfaat kemiri sunan tercatat sejak abad ke-18, kensati semula hanya digunakan bahan pengawet kayu, kemudian terdapat penelitian menunjukkan kemiri sunan bisa dijadikan bahan baku bioenergi.
Sedangkan manfaat lainnya, tanaman konservasi menjaga fungsi hutan, penghijauan, dan pencegahan bencana alam seperti longsor.
“Jadi target jangka panjangnya 2025 masyarakat Jawa Barat, khususnya Garut bisa melaksanakan swasembada bioenergi,” kata dia.
Ketua Umum Asgar Jaya, Imam Hermanto katakan sejak sembilan tahun terakhir membudidayakan kemiri sunan di Garut di atas tanah seluas 200 hektare.
Direncanakan segera membangun pabrik pengolahan energi terbarukan tersebut, pada setiap 100 hektare lahan kemiri sunan.
“Di lahan 100 hektare bisa memenuhi kebutuhan satu pabrik engolahan energi dari berbahan baku kemiri sunan, rakyat bisa turut menikmatinya,” katanya.
******
Pelbagai Sumber.
