FPI Garut Tebar Nilai Keteladanan Nabi Muhammad SAW

FPI Garut Tebar Nilai Keteladanan Nabi Muhammad SAW

889
0
SHARE
Ust. Dadan Suryana (duduk/Bertausyiah).

Garut News ( Senin, 11/11 – 2019 ).

Tampilan Hadroh Al Qurtubi Ponpes Nurul Hikmah Lingga, Pimpinan Ust. Dadan Suryana.

Jajaran Keluarga Besar ‘Front Pembela Islam’ (FPI) menebar nilai-nilai luhur keteladanan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam pada peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, 1441 Hijriah (2019) di Kampung Lingga Tarogong Kidul Garut, Jawa Barat, Senin malam (11/11 – 2019 ).

Demikian antara lain dikemukakan Kabid Hisbah DPW FPI Garut Ust. Dadan Suryana juga katakan sebagai wahana Ukhuwah Islamiah pada helatan yang dihadiri ribuan penduduk sekitarnya.

Berlangsung Semarak.

Setiap 12 Rabiul Awal, kita umat Islam memeringati hari kelahiran Nabi Muhammad SAW maupun Maulid Nabi, momentum sangat penting lantaran sosok Nabi Muhammad menjadi teladan  bagi seluruh umat manusia.Karena itu, kita bisa meneladani Nabi Muhammad SAW, sesuai petunjuk Alquran surah al-Ahzab ayat 21. “Sesungguhnya telah ada pada diri Rasulullah SAW itu suri teladan yang baik”.

Pada sejarah peradaban, sukses Nabi Muhammad SAW dalam mengubah masyarakat Arab jahiliah sangat fenomenal. Terlahir yatim kemudian tumbuh dalam asuhan kakek Abdul Muthalib dan pamannya dan Abu Thalib.

Memaknai Maulid Nabi Muhammad SAW.

Sejak muda beliau terbiasa bekerja keras mulai dari menggembala hingga berbisnis sampai ke Syria.

Bisnis Nabi sangat sukses karena caranya ditunjang empat modal sosial berupa integritas, perilaku sangat dipercaya sehingga masyarakat Makkah menjulukinya al-Amin (tepercaya).

Melalui Maulid Nabi siapa pun bisa meneladani Nabi Muhammad SAW dalam empat karakter kuat, terdiri fathonah, amanah, shiddiq, dan tabligh.

Fathonah artinya cerdas, cerdas memahami persoalan dan memecahkannya. Amanah adalah kredibel, yaitu kepercayaan dari para pengikutnya.

Memukau.

Shiddiq artinya jujur, sesuainya hati, pikiran, perkataan dengan perbuatan. Dan tabligh artinya komunikatif, yaitu bisa diterima semua kalangan berbeda latar belakang.

Karakter kuat Nabi Muhammad SAW sangat teruji ketika membangun masyarakat madani di Madinah yang dicatat sejarah sebagai masyarakat menjunjung tinggi demokrasi, kemajemukan, perbedaan intelektualitas, kesetaraan, dan ketaatan pada hukum syar’i.

Kita tentu berharap, peringatan Maulid Nabi bukan sebatas ritual rutin mengingat kelahiran Nabi Muhammad SAW. Melainkan dijadikan momentum meneladani kembali karakter kuat Nabi Muhammad SAW sebagai upaya nyata mengatasi krisis keteladanan yang kini kita hadapi.

********

Esay/Fotografer : John Doddy Hidayat.

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY