
“Wujudkan Keseimbangan Positif”
Oleh : Gun Gun Sukma Utama, ST
Garutnews ( Rabu, 29/06 – 2022 ).
Bidang Konservasi Lingkungan dan Keanekaragaman Hayati pada ‘Dinas Lingkungan Hidup’ (DLH) Kabupaten Garut, kian gencar berupaya senantiasa mewujudkan keseimbangan yang positif.
Lantaran dengan selalu terwujudnya keseimbangan yang positif dipastikan bisa mengubah ragam permasalahan lingkungan menjadi peluang.

Sedangkan keseimbangan positif dalam artian, setiap terjadi degradasi lingkungan berbanding lurus dengan beragam upaya nyata dapat terjaganya ekosistem khususnya di kawasan ‘Ruang Terbuka Hijau’ (RTH).
Di antaranya upaya keseimbangan pada kawasan sedikitnya 120 hektare Situ Bagendit, lintasan bibir Pantai Sayang Heulang Pameungpeuk dengan pesisir pantai dan terumbu karangnya.

Serta sekitar 1.725 m2 lahan bekas Pasar Cibatu milik PT KAI, yang hingga kini masih gencar diselenggarakan beragam kajian solusi permasalahannya.
Sehingga dari ketiga kawasan RTH tersebut, dapat dimaksimalkan kualitas sedikitnya lima fungsi RTH ini.

Terdiri maksimal berfungsi sosiologis kemasyarakatan, sosial ekonomi masyarakat, penyerapan air (fungsi hidrologis), serta fungsi estetikanya.
Tanpa mengeyampingkan senantiasa terjaganya ekosistem pada kawasan itu, termasuk pada kawasan Pantai Garut Selatan dengan habitat vegetasi mangrovenya.

Demikian pula pada Situ Bagendit, yang dapat dijangkau dari tiga pintu lokasi. Masing-masing dari Desa Sukamukti (sejauh 5,5 kilometer), Sukaratu (7,2 kilometer), dan dari depan kantor Kecamatan Banyuresmi (8,2 kilometer).
Jarak lintasan sejauh itu dari Kampus SMKN 2 Garut, sedangkan dari Alun-Alun Garut sejauh 11 kilometer.

Pada lingkungan Pesantren Tahfidz, Yadul ‘Ulya di Kampung Panawuan Kelurahan Sukajaya Kecamatan Tarogong Kidul Garut, juga terdapat RTH.
RTH tersebut dilintasi Sungai Cikamiri dilengkapi wahana wisata edukasi, dan keluarga yang Islami.

Selain ada resto juga camping ground, serta sarana permainan anak-anak bernuansakan edukatif.
Desa wisata D’ Leuwi ini dikelola guna menunjang kemandirian ekonomi lembaga pendidikan keagamaan itu.

Karenanya, dalam mewujudkan keseimbangan yang positif. Selain pembentukan dan pemberdayaan para kader lingkungan, gencar pula dikampanyekan peduli mengenai lingkungan kepada masyarakat.
Bahkan juga penyelenggaraan penyuluhan, termasuk upaya nyata penataan RTH secara terencana dan terstruktur.
Kemudian dari hulu ‘Bidang Konservasi Lingkungan dan Keanekaragaman Hayati’ ini, berlanjut pada bagian hilir yang penanganannya diselenggarakan oleh bidang lainnya.

Meski demikian beragam permasalahan yang menyebabkan terjadinya degradasi lingkungan, merupakan batu ujian bahkan tantangan bagi kita semua.
Tantangan dan batu ujian, yang memerlukan kebersamaan menanggulanginya sesuai dengan peran dan fungsi beragam elemen dan komponen masyarakat di Kabupaten Garut.
******
Penulis : Kepala Bidang Konservasi Lingkungan dan Keanekaragaman Hayati pada ‘Dinas Lingkungan Hidup’ (DLH) Kabupaten Garut.
Fotografer : Abah John.