Fluktuatif Tingginya Harga Daging Ayam Berangsur Mereda

Fluktuatif Tingginya Harga Daging Ayam Berangsur Mereda

720
0
SHARE

“Mendesak Segera Hidran Bisa Kembali Berfungsi”

Esay/Fotografer : John Doddy Hidayat

Garut News ( Kamis, 14/01 – 2016 ).

Akhmad Wahyudin.
Akhmad Wahyudin.

Sempat sangat fluktuatif tingginya harga daging ayam “bukan ras” (buras) di Pasar Ciawitali Guntur, Garut.

Sehingga sempat bertengger pada posisi Rp45 ribu per kilogram.

Kini kembali mereda, atawa turun menjadi berkisar Rp37 ribu hingga Rp38 ribu per kilogram.

Bahkan harga telurnya pun menjadi Rp23 ribu dari sebelumnya Rp24 ribu per kilogram.

Kepala UPTD Pasar pada Disperindag kabupaten setempat H. Dayat, S.Sos didampingi Kepala Subag Tata Usaha Akhmad Wahyudin, SE katakan, perkembangan harga tersebut terutama telur optimis bisa terus menurun, lantaran dipastikan bakal mendapatkan volume pasokan yang memadai.

Siapkan 183 Unit Tabung Pemadam Kebakaran.
Siapkan 183 Unit Tabung Pemadam Kebakaran.

Kepada Garut News di ruang kerjanya, Kamis (14/01-2016), Akhmad Wahyudin juga mengemukakan komoditi kacang merah pun harganya kini menurun dari semula Rp19 ribu per kilogram, menjadi pada kisaran Rp12 ribu hingga Rp17 ribu per kilogram.

Disusul mata dagangan bawang putih masih bertahan dengan harga Rp28 ribu per kilogram, sedangkan bawang merah kini bisa diperoleh dengan harga Rp16 ribu per kilogram dari semula Rp20 ribu per kilogram, katanya.

Kemudian jagung pipilan Rp4 ribu per kilogram dari semula Rp6 ribu per kilogram, ungkapnya pula.

“Mendesak Segera Hidran Bisa Kembali Berfungsi”

Camat Tarogong Kidul.
Camat Tarogong Kidul.

Pada bagian lain keterangannya Akhmad Wahyudin juga menyatakan, mendesaknya segera hidran tersedia pada pasar ini bisa kembali berfungsi.

Meski markas “pemadam kebakaran” (Damkar) berlokasi tak jauh dari pasar, serta senantiasa tersedianya 83 unit tabung pemadam kebakaran masing-masing berkapasitas 3,5 kilogram, seluruhnya berkondisi baik sebagai upaya antisipasi.

Menyusul sarana hidran tersebut, sejak sekitar 1998 hingga kini tak berfungsi. Padahal keberadaannya dinilai sangat vital.

Sebab bisa dijadikan upaya pemnadaman awal maupun sedini mungkin, jika terjadi kasus kebakaran sebelum mobil unit pemadam kebakaran tiba di lokasi maupun TKP, imbuhnya.

Lama Tak Berfungsi, Dibiarkan Terlantar.
Lama Tak Berfungsi, Dibiarkan Terlantar.

Akhmad Wahyudin mengapresiasi positip pula saat Camat Tarogong Kidul Lilis Neti berkoordinasi langsung dengan jajaran UPTD Pasar, antara lain guna mewujudkan tertib penataan para pedagang kaki lima, pembersihan drainase pasar, serta kenyamanan dan keamanan lingkungan seputar pasar.

Dikemukakan Lilis Neti, pihaknya pun kini terus berupaya membenahi Lapangan Paris sebagai ruang terbuka hijau, areal parkir, serta lapangan, katanya.

 

*******

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY