“Miliki Bentangan Lapak Pedagang Cincaw, Terpanjang di Dunia”
Raja Mandala, Garut News ( Sabtu, 11/01 – 2014 ).
Banyak penduduk Ciranjang Cianjur, Jawa Barat, mengais rejeki pada potensi bantaran, atawa “Daerah Aliran Sungai” (DAS) Citarum.
Lokasinya di seputar Tapal Batas antara Kabupaten Cianjur, dengan Kabupaten Bandung.
Terdapat aliran Sungai Citarum membedah bukit curam, tetapi potensi ikannya dijala kemudian dijadikan hidangan ikan bakar, lengkap dengan “karedoknya”.
Selain itu, terdapat bentangan lapak para penjual “cincaw” khas Cianjur, harganya Rp5 ribu setiap gelas.
Bagi pedagang baru, bisa memesan sebuah lapak berjualan bernilai sekitar Rp3 juta.
Kemudian membeli kelengkapan peralatan, yang bisa dipikul senilai Rp1 juta.
Sedangkan modal usahanya pada kisaran Rp100 ribu hingga Rp200 ribu.
Setiap pedagang cincaw, mulai beroperasi setiap hari umumnya pukul 08.00 hingga pukul 16.00.
Dengan keuntungan bisa dibawa pulang ke rumah rata-rata Rp100 ribu.
Sehingga total investasi setiap penjual cincaw, rata-rata bisa kembali pada rentang waktu selama setahun.
Kreativitas bernilai ekonomi, dengan memanfaatkan potensi alam aliran Sungai Citarum ini.
Dipastikan bisa diadopsi di Kabupaten Garut, Jawa Barat.
Lantaran selama ini dialiri potensi Sungai Cimanuk, meski pada bidang usaha beda, tentunya.
Sedangkan lokasi Citarum ini, dikenal warga setempat dengan sebutan “Raja Mandala”.
Siapa, mulai mencobanya……?
Walauhualam bi sawab.
Demikian Liputan Foto Berita, Tim Liputan Garut News.
Diharapkan memenuhi harapan, penyajian foto berita setiap pekannya.
******
Esay/ Foto : John Doddy Hidayat.