Garut News ( Jum’at, 31/07 – 2015 ).
Meski pendapatan pada APBD Kabupaten Garut Tahun Anggaran 2016 mendatang, diproyeksikan meningkat.
Tetapi diperkirakan bakal defisit anggaran sekitar Rp465,559 miliar.
Lantaran besaran biaya Belanja Daerah diproyeksikan lebih besar daripada biaya Pendapatan Daerah, dan Biaya Penerimaan. Pendapatan Daerah 2016 direncanakan Rp3,278 triliun, sedangkkan Belanja direncanakan Rp3,715 triliun, serta Penerimaan dan Pengeluaran Pembiayaan Rp37,500 miliar.
Demikian dikemukakan Bupati Rudy Gunawan menyampaikan Nota Pengantar Rancangan Kebijakan Umum APBD Kabupaten Garut, dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) APBD 2016, serta KUA-PPAS Perubahan APBD 2015 pada Rapat Paripurna DPRD, Kamis (30/07-2015).
Kata dia, Pendapatan Daerah 2016 diproyeksikan Rp3,278 triliun itu, terdiri PAD ditargetkan Rp393,969 miliar, Dana Perimbangan Rp2,208 miliar, serta pendapatan bersumber dari lain-lain pendapatan daerah sah ditargetkan Rp684,450 miliar.
Hal itu tak memerhitungkan pendapatan dari Dana Alokasi Khusus (DAK), Dana Bagi Hasil Cukai Tembakau (DBHCT), serta Pendapatan Hibah, serta Bantuan Keuangan dari provinsi, atau pemerintah daerah lainnya.
Total Belanja 2016 ditargetkan Rp3,715 triliun, terdiri Belanja Tak Langsung Rp2,422 triliun, dan Belanja Langsung Rp1,292 triliun.
Sedangkan Penerimaan Pembiayaan dan Pengeluaran Pembiayaan dianggarkan Rp37,500 miliar, terdiri penyertaan modal (investasi) pemerintah daerah Rp19 miliar, pembayaran pokok utang Rp3,5 miliar, serta pembentukan dana cadangan Pilkada, dan pembentukan Daerah Otonomi Baru (DOB) Rp15 miliar.
Defisit anggaran bisa terjadi sebagai implikasi kebijakan pembiayaan terhadap pembangunan daerah kian meningkat. Sehingga perlu dilakukan langkah antisipasi agar defisit anggaran dapat ditanggulangi, katanya.
Selain APBD Garut 2016 diperkirakan mengalami defisit anggaran hingga Rp466 miliar, APBD Garut Perubahan 2015 juga mengalami defisit sebesar Rp19,4 miliar.
Atawa Barangkali Besar Pasak daripada Tiang.
*******
Noel, Jdh.